Siapkan Hati, Ini 4 Hal yang Perlu Kamu Ketahui dari Gempa Bumi Mengerikan di Nepal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"Meski sama-sama mengalami pertumpahan darah, melawan gempa bumi tidak semudah memenangkan perang."
Sebuah gempa bumi yang kuat terjadi di Nepal pada Sabtu (25/4), yang merupakan bencana terburuk bagi negara itu dalam 80 tahun terakhir. Pada hari Minggu (26/4), Nepal kemudian dilanda gempa susulan yang tidak kalah besar.
Ada 4 hal yang perlu kamu ketahui tentang tragedi naas tersebut.
1. Jumlah Korban
Lebih dari 2.200 kematian telah dikonfirmasi dan jumlah korban tewas diperkirakan masih akan meningkat.
Setidaknya 17 orang tewas dan 61 luka-luka di Gunung Everest, di mana gempa menyebabkan longsoran salju. Puluhan atau mungkin ratusan orang masih terperangkap di bawah gundukan puing-puing reruntuhan gedung.
Negara dengan ibukota Kathmandu itu sangat terpukul.
Di luar Nepal, setidaknya 61 orang tewas di India dan beberapa kematian dilaporkan terjadi di Tibet dan Bangladesh.
Dan Fredinnurg, salah satu pimpinan privasi Google X dan Manajemen Produk Google yang tengah mendaki Gunung Everest pun dinyatakan meninggal akibat cedera kepala setelah gempa itu.
2. Lokasi
Gempa melanda sebelum tengah hari waktu setempat sekitar 50 mil barat laut dari Katmandu. Menurut US Geological Survey, lokasi itu merupakan salah satu tempat dengan aktivitas seismik paling berbahaya di bumi ini.
Gempa juga dirasakan daerah hingga sejauh Lahore di Pakistan, Lhasa di Tibet dan Dhaka di Bangladesh.
Editor’s picks
3. Kekuatan
Gempa tercatat berkekuatan 7,9 SR. Gempa itu pun meningkat 10 kali lebih kuat dengan setiap kenaikan skalanya. Itu berarti gempa yang terjadi Sabtu, besarnya sama dengan yang yang melanda San Francisco pada tahun 1906. Namun gempa ini 22 kali lebih kuat daripada gempa tujuh SR yang melanda Haiti pada tahun 2010.
Beberapa gempa susulan pun terjadi, termasuk salah satunya berkekuatan 6,7 SR.
4. Kerusakan
Sejumlah bangunan runtuh di pusat ibukota, kota tua Kathmandu, termasuk candi dan menara yang usianya ratusan tahun.
Di antaranya adalah Dharahara Tower, salah satu landmark Kathmandu yang dibangun oleh penguasa kerajaan Nepal pada tahun 1832. UNESCO juga telah mengakui bangunan itu sebagai monumen bersejarah.
Monumen itu telah menjadi puing-puing dan dilaporkan bahwa ada orang yang terjebak di bawahnya.
Sekitar 90 persen dari 1.000 rumah di desa Laprak dan Barpak di dekat pusat gempa hancur lebur.
Banyak negara di seluruh dunia telah menjanjikan bantuan dan persediaan langsung. Kelompok kemanusiaan seperti Palang Merah, Oxfam, CARE dan Save the Children bekerja sama untuk menyediakan tempat tinggal, air bersih, sanitasi dan persediaan makanan darurat.
Pray for Nepal, guys.