Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkeu Israel Kecam Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hamas 

Ilustrasi bendera Israel. (pexels.com/Leonid Altman)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Israel yang berhaluan kanan ekstrem dan ultra-nasionalis, Bezalel Smotrich, mengecam kesepakatan gencatan senjata antara negaranya dan Hamas, yang akan berlaku pada 19 Januari. Ia mengatakan bahwa itu adalah kesepakatan yang buruk dan berbahaya bagi keamanan nasional negara Israel.

"Syarat yang jelas agar kami tetap berada di pemerintahan adalah kepastian mutlak untuk kembali berperang dengan kekuatan besar," ujarnya dalam sebuah unggahan di X, dikutip dari BBC pada Kamis (16/1/2025).

1. Smotrich ingin Israel tetap berperang untuk menghancurkan Hamas

Smotrich mengklaim bahwa melanjutkan perang akan diperlukan guna mencapai kemenangan penuh. Ini berarti memastikan penghancuran organisasi teroris Hamas dan pengembalian semua sandera ke rumah mereka.

"Kami tidak akan tinggal diam. Suara darah saudara-saudara kami berteriak kepada kami," sambungnya.

Meski Smotrich dan rekan menteri syap kanannya Itamar Ben-Gvir menyatakan penentangannya, mereka tidak memiliki jumlah yang cukup untuk menghalanginya.

Namun, mereka bisa saja keluar dari pemerintahan dan mencoba menjatuhkannya. Terkait hal itu, Smotrich mengatakan bahwa ia telah melakukan percakapn sengit dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam beberapa hari terakhir. 

2. Presiden Biden konfirmasi gencatan senjata Israel-Hamas

Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang selama 15 bulan. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengonfirmasi kesepakatan itu yang melibatkan gencatan senjata penuh dan menyeluruh, serta penarikan pasukan Israel dari Gaza dan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas.

"Hari ini, setelah berbulan-bulan diplomasi intensif yang dilakukan oleh AS bersama dengan Mesir dan Qatar, Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan sejata dan penyanderaan," kata Biden dalam pidatonya pada 15 Januari.

"Gencatan senjata akan menghentikan pertempuran di Gaza dan meningkatkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga Palestina," sambungnya.

Biden menambahkan, perjanjian itu berarti sandera Israel yang ditawan di wilayah itu akan segera kembali ke keluarga mereka.

3. Warga Palestina merayakan berita gencatan senjata

Al Jazeera melaporkan, meski Israel memperingatkan bahwa beberapa poin gencatan senjata masih belum terselesaikan dan mereka berharap dapat segera diselesaikan, namun perayaan sudah berlangsung di Gaza. Kerumunan warga Palestina berpelukan dan mengambil foto untuk menandai pengumuman tersebut.

"Saya tidak percaya mimpi buruk selama lebih dari setahun ini akhirnya berakhir. Kami telah kehilangan begitu banyak orang, kami telah kehilangan segalanya," kata Randa Sameeh, seorang pria berusia 45 tahun yang mengungsi dari kota Gaza ke Kamp Nuseirat di pusat wilayah tersebut.

Di luar Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah, tempat banyak sekali korban perang dirawat, ratusan warga Palestina berkumpul untuk meneriakkan yel-yel, bernyanyi, dan mengibarkan bendera.

Kerumunan besar juga berkumpul di Khan Younis di Gaza selatan, dengan para pemuda berselancar di tengah kerumunan di bahu orang lain sambil menabuh genderang dan bersorak.

Genosida Israel di Gaza telah menewaskan 46.707 warga Palestina dan melukai 110.265 orang, sejak 7 Oktober 2023. Sementara itu, 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us