Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu AS Peringatkan China soal Balon Udara dan Bantuan ke Rusia

Menlu AS Anthony J. Blinken saat diwawancarai oleh IDN Times pada Selasa (14/12/2021). (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, memperingatkan China agar tidak memberikan dukungan mematikan untuk invasi Rusia ke Ukraina. Bersamaan dengan itu, Blinken juga mengutuk pelanggaran wilayah udara AS oleh balon mata-mata China

Pertemuan itu disampaikan ketika Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi. Dua diplomat top itu bertemu pada Sabtu (18/2/2023) malam, di sela-sela konferensi keamanan global di Munich, Jerman.

Pertemuan terjadi beberapa jam setelah Beijing mengecam AS atas reaksi berlebihannya terhadap balon udara yang dituduh sebagai alat mata-mata China.

“Ada berbagai jenis bantuan mematikan yang setidaknya mereka pertimbangkan untuk diberikan, termasuk senjata,” kata Blinken, menambahkan bahwa Washington akan segera merilis rincian lebih lanjut.

“(Bantuan mematikan) akan menimbulkan konsekuensi serius terhadap hubungan kita (AS-China),” tambah dia, dilansir Al Jazeera.

1. Dua tokoh ingin ada perdamaian dan stabilitas di Ukraina

Asap dan api membubung selama penembakan di dekat Kiev, saat Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich.

Sementara itu, pejabat senior Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa kedua tokoh mengklaim ingin berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas global. Dia juga menyinggung soal beberapa kebijakan yang justru seolah-olah mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

“Sekretaris (Blinken) cukup blak-blakan dalam memperingatkan tentang implikasi dan konsekuensi dari China memberikan dukungan material kepada Rusia atau membantu Rusia dengan penghindaran sanksi sistematis,” kata pejabat senior itu, berbicara dengan syarat anonimitas.

Rusia dan China telah menandatangani kemitraan “tanpa batas” Februari lalu, tak lama sebelum pasukan Rusia menginvasi Ukraina, dan hubungan ekonomi mereka berkembang pesat karena koneksi Moskow dengan Barat telah menyusut.

Barat telah mewaspadai respons China terhadap perang Ukraina, dengan beberapa peringatan bahwa kemenangan Rusia akan mewarnai tindakan China terhadap Taiwan. China telah menahan diri untuk tidak mengutuk perang atau menyebutnya sebagai "invasi".

2. Blinken batal ke China gegara balon udara

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken. (Twitter.com/SecBlinken)

Selama pertemuannya dengan Wang, Blinken juga mengecam penyerbuan balon pengintai China dan menegaskan bahwa hal itu tidak boleh terjadi lagi.

Penerbangan balon bulan di wilayah AS memicu kegemparan di Washington dan mendorong Blinken untuk menunda kunjungan yang direncanakan ke Beijing. Perjalanan 5-6 Februari itu akan menjadi yang pertama oleh menteri luar negeri AS ke China dalam lima tahun terakhir, dan dilihat oleh kedua pihak sebagai kesempatan untuk menstabilkan hubungan yang merenggang.

Kepada NBC, Blinken sempat mengatakan bahwa Wang tidak meminta maaf atas penerbangan balon tersebut.

"Saya mengatakan kepadanya dengan sederhana bahwa itu tidak dapat diterima," kata Blinken, merujuk pada pelanggaran balon udara AS, menambahkan bahwa dia belum berdiskusi dengan Wang untuk menjadwal ulang perjalanannya ke China.

3. China sebut AS lebay soal balon udara

Menlu China Wang Yi (Screenshot Zoom Kemlu)

China marah ketika militer AS menjatuhkan balon setinggi 60 meter (200 kaki) pada 4 Februari, mengatakan itu untuk memantau kondisi cuaca dan telah terbang keluar jalur. Washington mengatakan itu jelas balon pengintai dengan undercarriage besar yang menahan barang elektronik.

Wang mengatakan kepada Blinken bahwa hubungan negara mereka telah dirusak oleh bagaimana Washington bereaksi terhadap balon tersebut.

"Wang mendesak pihak AS untuk mengubah arah, mengakui dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan kekuatan berlebihan terhadap hubungan China-AS," demikian laporan media China Xinhua.

Wang mengutuk reaksi AS terhadap balon itu sebagai tindakan yang histeris dan tidak masuk akal.

“Mengirim jet tempur canggih untuk menembak jatuh balon dengan rudal, perilaku seperti itu tidak dapat dipercaya, hampir histeris,” katanya.

Wang juga menuduh AS menolak kemajuan ekonomi China dan berusaha menghalangi perkembangan lebih lanjut.

“Apa yang kami harapkan dari AS adalah pendekatan pragmatis dan positif ke China yang memungkinkan kami bekerja sama,” katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us