Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Negara ASEAN Diam-diam Rapat dengan China dan India, Bahas Apa?

Ilustrasi bendera negara-negara anggota ASEAN (pixabay.com/nguyenthuantien)

Jakarta, IDN Times - Perwakilan pemerintah dan Organisasi Non-Pemerintah (NGO) dari Myanmar, serta beberapa negara anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), mengadakan pembicaraan dengan India dan China di New Delhi. Pertemuan pada Selasa (25/4/2023) itu kabarnya membahas soal krisis Myanmar, kata dua sumber.

Perang sipil, krisis politik dan kekacauan ekonomi menghantui Myanmar sejak junta militer berkuasa pada 1 Februari 2021 dengan mengkudeta pemerintahan de facto Aung San Suu Kyi.

Melansir Reuters, pertemuan pada Selasa adalah yang kedua dalam dialog “Track 1.5”, yang sebelumnya diadakan di Thailand bulan lalu. Pembicaraan itu muncul ketika ASEAN frustasi karena junta Myanmar gagal mematuhi rencana perdamaian sesuai kesepakatan April 2021.

1. Thailand, Kamboja, Laos dan Indonesia ikut rapat bahas krisis Myanmar

Ilustrasi rapat (pixabay.com/Thomas Ulrich)

Berbicara secara anonim, kedua sumber mengatakan pertemuan hari Selasa dihadiri perwakilan dari Myanmar, India, China, Thailand, Kamboja, Laos dan ketua ASEAN saat ini yakni Indonesia. 

Sumber pertama menyebut para peserta tertarik melibatkan Pemerintahan Persatuan Nasional Myanmar (NUG) untuk menanggapi krisis tersebut. NUG merupakan oposisi yang dicap teroris oleh Junta Myanmar.

"Mereka ingin berbicara dengan NUG secara resmi, karena NUG dan tentara Myanmar belum berbicara secara resmi sama sekali," kata sumber pertama yang mengetahui pertemuan itu, dilansir Reuters

"Ini adalah harapan yang dimiliki para peserta." sambung dia.

Kementerian Luar Negeri India dan Thailand, kedutaan besar China di New Delhi dan NUG tidak segera menanggapi pertanyaan dari Reuters soal itu. Sementara, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan dia tidak mengetahui pertemuan tersebut.

2. Pertemuan diharapkan meredam kekerasan di Myanmar

Ilustrasi masyarakat Myanmar (unsplash.com/Saw Wunna)

Sumber kedua mengatakan, pertemuan diselenggarakan oleh sebuah NGO India. Pertemuan itu mencakup diskusi mengurangi kekerasan di Myanmar, menciptakan ruang untuk dialog dan pengiriman bantuan kemanusiaan. Pihaknya menambahkan, pertemuan berikutnya akan diadakan di Laos. 

"Perspektif negara-negara tetangga perlu diperhitungkan, bagi mereka, prioritas utama adalah pengurangan kekerasan." ujar sumber kedua.

Junta Myanmar telah dijauhi oleh negara-negara Barat, namun juga semakin dekat dengan Rusia. Pada Senin, mantan kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-Moon dalam kunjungannya ke Myanmar, menyerukan Junta untuk segera mengakhiri kekerasan. 

3. Upaya pembicaraan tidak akan gantikan peran ASEAN dalam selesaikan krisis Myanmar

Rencana perdamaian ASEAN yang dikenal sebagai konsensus lima poin, merupakan satu-satunya proses diplomatik resmi untuk menanggapi krisis Myanmar. Konsensus itu termasuk desakan agar junta menghentikan kekerasan dan memulai dialog antara semua pihak.

Konsensus itu tak kunjung dipatuhi oleh junta militer. ASEAN pun melarang Myanmar menghadiri segala pertemuan organisasi.

"Upaya ini tidak akan menggantikan ASEAN, Ini hanya akan melengkapi." kata sumber kedua soal pembicaraan tersebut, dikutip dari BD News24.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us