Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Netanyahu Klaim Serangan ke Teheran Hancurkan Fasilitas Rudal Iran 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Twitter.com/Prime Minister of Israel)

Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim telah menyerang fasilitas rudal Iran di Teheran dalam serangan yang dilancarkan pada Sabtu (26/10/2024) dini hari. Serangan itu disebut sangat dahsyat dan berhasil mengenai target.

"Angkatan Udara Israel menyerang wilayah-wilayah di Iran, yang secara serius merusak kemampuan pertahanannya dan kemampuannya untuk memproduksi rudal yang akan diluncurkan ke arah kami," kata Netanyahu dalam upacara di Mount Herzl, dilansir dari Jerussalem Post, Minggu (27/10/2024).

Netanyahu berpidato dalam upacara kenegaraan untuk berkabung bagi prajurit yang gugur dalam perang Israel di perbatasan. Pidato itu adalah pernyataan publik pertamanya setelah melakukan serangan ke Iran kemarin.

Ia berterima kasih kepada Amerika Serikat (AS) atas kerja sama dan bantuannya dalam serangan itu. Meski demikian, AS telah mengklarifikasi bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan itu.

1. Serangan diduga mengenai gedung bekas pengembangan senjata Iran

Rudal di situs rudal bawah tanah Garda Revolusi Iran di lokasi yang dirahasiakan. Foto diperoleh pada Jumat (8/1/2021). ANTARA FOTO/IRGC/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS/rwa.

Dilansir Reuters, seorang peneliti AS mengatakan bahwa serangan Israel terhadap Iran diduga telah mengenai gedung bekas pengembangan nuklir milik Teheran. Ia mengatakan bahwa fasilitas yang digunakan untuk mencampur bahan bakar padat untuk rudal juga ikut terkena serangan.

Dua peneliti lainnya, mantan inspektur senjata PBB David Albright dan analis riset asosiasi di CNA Decker Eveleth, menganalisis foto satelit dan menemukan bahwa Israel telah menyerang lokasi produksi rudal Iran. Lokasi tersebut berada di Parchin, kompleks militer besar di dekat Teheran, dan Khojir. 

Albright mengatakan, citra satelit komersial menunjukkan bahwa Israel menyerang sebuah gedung di Parchin yang disebut Taleghan 2 yang digunakan untuk aktivitas pengujian selama Amad Plan. Pengujian tersebut adalah salah satu program pengembangan senjata nuklir Iran yang sudah tidak beroperasi lagi.

Badan pengawas nuklir PBB, Badan Tenaga Atom Internasional, dan intelijen AS mengatakan Iran menghentikan program tersebut pada 2003. Adapun Iran telah membantah bahwa pihaknya berupaya mengembangkan senjata nuklir.

2. Serangan Israel dipastikan memberi pukulan telak bagi Iran

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant (kiri), bersama Kepala IDF, Herzi Halevi (tengah), saat operasi penargetan Pemimpin Tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah. (instagram.com/israeliairforce)

Kendati serangan tak menimbulkan dampak signifikan, para peneliti yakin Iran mengalami pukulan telak. Mereka merujuk pada pernyataan Israel bahwa serangan itu menghancurkan fasilitas mixer berbahan bakar padat untuk rudal balistik.

”Israel menargetkan bangunan yang menampung mixer berbahan bakar padat. Mixer industri ini sulit dibuat dan ekspornya dikontrol. Iran mengimpor banyak mixer selama bertahun-tahun dengan biaya yang sangat mahal, dan kemungkinan akan sulit untuk menggantinya,” kata Eveleth.

Dengan serangan itu, kemampuan Iran untuk memproduksi rudal secara massal akan berkurang. Kondisi itu juga mempersulit serangan rudal Iran di masa mendatang untuk menembus pertahanan rudal Israel.

"Serangan itu tampaknya sangat akurat," katanya.

3. Iran klaim kerusakan yang ditimbulkan sangat kecil

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, saat bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei. (x.com/@drpezeshkian)

Sementara itu, Iran menganggap serangan Israel pada Sabtu tak merusak fasilitas militer Iran secara signifikan. Iran mengatakan pesawat tempur Israel menggunakan hulu ledak sangat ringan untuk menyerang sistem radar perbatasan di provinsi Ilam, Khuzestan, dan sekitar Teheran.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, mengatakan serangan terhadap Iran telah menewaskan empat prajurit dan telah menimbulkan beberapa kerusakan. Meski begitu, serangan itu tak perlu untuk dibesar-besarkan, dan juga tidak akan diremehkan.

Adapun Ketua parlemen Iran, Mohammad Baqer Qalibaf, mengatakan Iran berhak membela diri atas serangan tersebut. Ia memastikan akan melancarkan serangan balasan terhadap Israel.

“Serangan balasannya akan pasti (dilakukan), sesuai dengan persyaratan,” katanya.

Presiden AS, Joe Biden, telah menyerukan penghentian eskalasi di Timur Tengah saat ini. Ia mengungkapkan kekhawatirannya atas meluasnya konflik di kawasan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us