Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Netanyahu Perintahkan Militer Israel 'Lindungi' Warga Druze di Suriah

warga Suriah yang merayakan jatuhnya rezim Bashar al-Assad (unsplash.com/Shvan Harki)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memerintahkan militer untuk bersiap melindungi komunitas Druze di kota Jaramana, Suriah, menyusul laporan bentrokan bersenjata pada Sabtu (1/3/2025) malam.

Jaramana, yang terletak sekitar 60 kilometer dari perbatasan Israel, adalah kota yang memiliki keberagaman etnis dan agama. Kawasan padat penduduk di pinggiran Damaskus ini dihuni oleh komunitas Druze, Kristen serta Muslim Sunni dan Syiah.

Dalam sebuah pernyataan, kantor Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengklaim bahwa Jaramana saat ini sedang diserang oleh pasukan rezim Suriah.

"Jika pemerintah Suriah menyakiti komunitas Druze, mereka akan menerima serangan dari kami," tambah Katz, dikutip dari Anadolu.

1. Warga Jaramana tolak campur tangan Israel

Warga Suriah di Jaramana langsung mengecam tindakan tersebut. Mereka menuduh Israel berusaha menjadikan komunitas Druze sebagai pion guna memperlancar operasi militernya di wilayah tersebut.

“Kami sudah tinggal di Jaramana selama ratusan tahun, dan kami tidak pernah meminta perlindungan dari siapa pun. Yang melindungi kami adalah tatanan sosial Suriah, yang kami anggap diri kami sebagai bagian integralnya,” kata Rabie Munzer, anggota Kelompok Aksi Sipil Jaramana, dalam pernyataan di televisi.

Sementara itu, pihak lainnya mengecam pernyataan Netanyahu yang mengklaim bahwa Jaramana hanya dihuni oleh komunitas Druze.

“Ini tidak masuk akal. Tak seorang pun di Suriah menganggap Jaramana sebagai desa Druze. Ini bahkan bukan sebuah desa, ini adalah pinggiran kota. Mayoritas penduduknya adalah warga Kristen Irak dan warga Palestina yang selamat dari kekerasan yang dilakukan Israel sendiri," tulis dokter dan aktivis Suriah, Karim Aljian, di media sosial.

Beberapa laporan menyebut bahwa ancaman Israel ini bertepatan dengan upayanya untuk memperluas pengaruh dan menduduki wilayah di Suriah. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan bahwa sejak awal 2025, Israel telah menyerang Suriah setidaknya 16 kali, dengan 14 di antaranya melalui serangan udara.

2. Pihak berwenang tingkatkan keamanan di Jaramana

Pada Sabtu, sumber keamanan Suriah melaporkan bahwa kehadiran militer dan pos pemeriksaan di pintu masuk dan keluar kota Jaramana telah ditingkatkan, menyusul tewasnya dua petugas keamanan Suriah oleh orang bersenjata tak dikenal.

Kelompok bersenjata terlihat berpatroli di jalan-jalan dan menguasai atap bangunan, mendorong otoritas Suriah untuk memberikan ultimatum lima hari kepada militan agar menyerahkan senjata mereka dan membongkar barikade.

Negosiasi kini dilaporkan sedang berlangsung antara pemimpin komunitas dan pejabat intelijen Suriah dalam upaya meredakan ketegangan, dilansir dari The New Arab.

3. Bentrokan terjadi di berbagai wilayah usai tumbangnya Assad

Sejak pasukan oposisi menggulingkan penguasa represif Bashar al-Assad pada Desember 2024, bentrokan dan aksi penembakan terjadi di berbagai wilayah. Pejabat keamanan mengklaim bahwa pelaku merupakan pendukung pemerintahan sebelumnya.

Sementara itu, Israel telah memperluas pendudukannya di Dataran Tinggi Golan, Suriah, dengan merebut sebagian zona penyangga demiliterisasi. Tindakan ini melanggar perjanjian pemisahan 1974 dan dikecam secara luas oleh PBB serta beberapa negara Arab.

Pada saat yang sama, Israel semakin gencar melancarkan serangan udara di wilayah Suriah. Mereka sering kali menyasar infrastruktur militer dengan dalih menekan pengaruh Iran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us