Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lembaga Riset AS: Ada Manipulasi di Hasil Pemilu Parlemen Georgia 

ilustrasi bendera Georgia (unsplash.com/etienneflorent)
Intinya sih...
  • Lembaga survei AS temukan manipulasi hasil perhitungan suara dalam pemilu parlemen di Georgia.
  • Presiden Georgia Salome Zourabichvili klaim kecurangan dalam pemilu dan memerintahkan investigasi.
  • Deviasi statistik dan kejanggalan terjadi di tempat pemungutan suara di area pedesaan.

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei asal Amerika Serikat (AS) mengatakan terdapat manipulasi hasil perhitungan suara dalam pemilu parlemen di Georgia. Lembaga tersebut mempertanyakan transparansi dalam proses perhitungan suara. 

Pekan lalu, Presiden Georgia Salome Zourabichvili mengklaim terdapat kecurangan dalam pemilu dan tidak bersedia mengakui hasilnya. Ia pun tidak bersedia menghadiri undangan dari Kantor Kejaksaan Georgia dan memerintahkan untuk segera dilakukannya investigasi. 

1. Sebut Partai Georgian Dream sebenarnya hanya meraup 41 persen suara

Lembaga survei yang ditunjuk oleh saluran televisi oposisi tersebut adalah Edison Research dan HarrisX. Keduanya menemukan kejanggalan dalam perhitungan hasil pemilu parlemen dan dugaan manipulasi. 

Melansir dari Reuters, Edison Research mengungkapkan bahwa Partai Georgian Dream hanya mendapatkan 41 persen suara. Jumlah itu jauh lebih sedikit dibandingkan hasil pemilu parlemen sebesar 54 persen. 

"Hasil pemilu parlemen yang memenangkan Partai Georgian Dream memiliki perbedaan mencapai 13 poin dibandingkan estimasi Edison Research. Partai penguasa tersebut tidak dapat menjelaskan dengan variasi normal dan mensugesti adanya manipulasi hasil suara," tuturnya pada Jumat (1/11/2024). 

Lembaga asal AS itu menemukan adanya deviasi statistik yang tersebar luas dalam perhitungan suara. Mayoritas kejanggalan tersebut berasal dari tempat pemungutan suara di area pedesaan. 

2. Anggota oposisi tidak akan masuk parlemen Georgia

Pada hari yang sama, Kepala Partai Unity National Movement (UNM), Tina Bokuchava mengatakan anggota oposisi akan memboikot dan tidak akan masuk dalam Parlemen Georgia untuk memprotes kecurangan dalam pemilu parlemen. 

"Salah satu tujuan dari pertemuan hari ini untuk menunjukkan bukti adanya kecurangan dalam ebberapa hari terakhir. Kami mengonfirmasi persatuan dari partai oposisi yang krusial dalam memposisikan tujuan kami secara nasional dan internasional," ungkapnya, dilansir Agenda

Pemimpin Partai Kebebasan Girchi, Zurab Girchi Japaridze mengungkapkan pertemuan antar-diplomat ini sudah mendiskusikan rencana investigasi dari pihak internasional dan mengadakan protes secara nasional. 

"Demonstrasi publik dan strategi nasional akan mengubah perkembangan saat ini. Kami akan mengambil keputusan selanjutnya, setiap hari lain, untuk mengubah situasi terkini," tuturnya. 

3. Uni Eropa resmi menangguhkan aksesi Georgia

bendera Uni Eropa. (unsplash.com/alexandrelallemand)

Pada Rabu (30/10/2024), mengungkapkan penangguhan aksesi Georgia dalam Uni Eropa (UE) dalam beberapa tahun ke depan. Ia menyebut aspirasi Georgia bergabung dalam blok Eropa akan terhambat di tengah dugaan kecurangan pemilu parlemen. 

"Akibat aksi yang diambil oleh pemerintah Georgia, pemimpin UE terpaksa menghentikan proses aksesi Georgia. Ini tetap menjadi kelanjutan Georgia yang menjauh dari nilai-nilai dan model UE. Tahun ini, Georgia sudah melangkah mundur," terang Duta Besar UE di Georgia, Pawel Herczynski, dilansir Politico.

Perwakilan Luar Negeri UE Josep Borrell mengatakan bahwa pengawas independen tidak mendeklarasikan pemilu parlemen di Georgia berjalan dengan adil dan bebas. Ia pun menolak arah Georgia yang kian menjauh dari nilai-nilai UE. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us