Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Jepang Kishida Beri Persembahan ke Kuil Yasukuni yang Kontroversial

Potret Kuil Yasukuni di Tokyo, Jepang. (unsplash.com/Hakan Nural)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, mengirimkan persembahan ritual 'masakaki' untuk festival musim semi ke Kuil Yasukuni di Tokyo pada Minggu (21/4/2024).

Kishida mengirimkan tanaman dalam pot yang dilengkapi dengan plakat kayu bertuliskan nama dan gelar resminya di hari pertama festival tiga hari tersebut. Meski begitu, sumber mengatakan Kishida tidak akan mengunjungi kuil selama periode itu, NHK News melaporkan.

Kuil tersebut terkait dengan perang dan sangat menghormati para korban perang Jepang. Mereka yang diabadikan di sana termasuk para pemimpin yang dihukum sebagai penjahat perang oleh pengadilan internasional setelah Perang Dunia Kedua (PD II). Namun, beberapa negara tetangga Jepang di Asia, menganggapnya sebagai simbol militerisme masa lalu negara tersebut.

1. Pendahulu Kishida pernah melakukan hal yang sama

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. (twitter.com/kantei)

Sejak menjabat pada 2021, Kishida telah memberikan persembahan untuk festival musim semi dan musim gugur di fasilitas keagamaan shinto tersebut. Hal ini sejalan dengan preseden yang dibuat oleh pendahulunya, Shinzo Abe dan Yoshihide Suga.

Sebelumnya, Kishida juga memberikan persembahan uang tunai pribadi ke kuil itu dalam kapasitasnya sebagai presiden Partai Demokrat Liberal pada 15 Agustus 2022 dan 2023. Tanggal tersebut merupakan saat di mana Jepang memperingati berakhirnya Perang Dunia Kedua setiap tahunnya.

Menteri Revitalisasi Ekonomi Yoshitaka Shindo mengunjungi kuil tersebut pada 21 April. Shindo mengatakan kunjungannya itu sebagai penghormatan kepada semangat mereka yang mencurahkan hati dan jiwa mereka untuk bekerja demi negara.

2. Respons Korea Selatan atas persembahan Kishida

Ilustrasi bendera Korea Selatan. (pexels.com/byunghyun lee)

Terkait persembahan Kishida dan kunjungan seorang menteri, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) menyatakan kekecewaan dan penyesalan yang mendalam. Pihaknya menuturkan bahwa kuil tersebut mengagungkan perang agresi Jepang di masa lalu dan mengabadikan para penjahat perang.

"Korsel menyerukan kepada para pemimpin Jepang yang bertanggung jawab untuk menghadapi sejarah dengan jujur dan menunjukkan penyesalan yang rendah hati dan tulus atas masa lalu melalui tindakan, yang merupakan landasan penting bagi pengembangan hubungan Seoul-Tokyo yang berorientasi masa depan," kata juru bicara kementerian tersebut, Lim Soo-suk, dikutip dari KBS World.

3. Sekilas tentang Kuil Yasukuni yang kontroversial

Dilansir Kyodo News, Kuil Yasukuni kerap menjadi sumber perselisihan diplomatik antara Jepang dengan Korsel dan China, yang memiliki kenangan mendalam atas tindakan Negeri Sakura pada masa perang. Jepang telah menginvasi dan menduduki wilayah China pada akhir PD II dan menguasai Semenanjung Korea pada 1910-1945.

Pada 1978, kuil itu menambahkan 14 penjahat perang Kelas A, termasuk Perdana Menteri Hideki Tojo pada masa perang ke dalam dewa yang diabadikan. Tojo dieksekusi dengan cara digantung karena kejahatan terhadap perdamaian. Lebih dari 2,4 juta korban perang yang dihormati di Kuil Yasukuni tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us