Pos AS Tangguhkan Paket Masuk dari China dan Hong Kong

- Layanan Pos Amerika Serikat menangguhkan penerimaan paket internasional dari China dan Hong Kong tanpa alasan jelas.
- Presiden AS Donald Trump mengakhiri pengecualian 'de minimis', memungkinkan pemeriksaan ketat untuk paket senilai kurang dari 800 dolar AS.
- Tarif sebesar 10 persen terhadap impor China ke AS mulai berlaku, dampaknya akan memengaruhi situs e-commerce seperti Shein dan Temu.
Jakarta, IDN Times - Layanan Pos Amerika Serikat (USPS) mengumumkan bahwa pihaknya telah menangguhkan penerimaan paket internasional yang masuk dari China dan Hong Kong hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Terkait hal ini, pihaknya tidak memberikan alasan penangguhan tersebut. Namun, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/2/2025), mereka mengatakan pengiriman surat tidak akan terpengaruh, dilansir CNN.
Pengumuman ini datang beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengakhiri pengecualian 'de minimis'. Disebutkan, aturan lama itu memungkinkan siapa pun, termasuk eksportir, untuk mengirim paket senilai kurang dari 800 dolar AS (sekitar Rp13 juta) ke AS tanpa bea atau perlu menjalani pemeriksaan.
1. Tindakan keras Trump terhadap perdagangan AS-China

Hal ini juga menyusul pemberlakuan tarif sebesar 10 persen terhadap impor China ke AS, yang mulai berlaku pada 4 Februari. Tarif tambahan dan penghapusan de minimis merupakan dampak dari peringatan berulang kali oleh Trump bahwa Beijing tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan aliran fentanil, opioid sintetis berbahaya, ke AS.
Dilaporkan, pemasok China menggunakan ketentuan bebas bea untuk mengekspor bahan kimia untuk fentanil, dengan menyamarkannya sebagai gadget dan barang berbiaya rendah lainnya.
Saat ini, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS memiliki kewenangan untuk membuka dan memeriksa semua paket internasional, kendati dalam praktiknya tidak membuka setiap barang. Namun, pengiriman paket internasional ke AS akan diperlambat, jika setiap paket harus diperiksa.
Pada Selasa, Trump menyebutkan bahwa ia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan pemimpin China Xi Jinping, guna meredakan ketegangan perdagangan yang meningkat, meski sehari sebelumnya mengatakan bahwa kedua pemimpin tersebut dapat berbicara dalam 24 jam ke depan.
2. Peraturan baru AS mengancam bisnis e-commerce raksasa China, Shein-Temu
Aturan baru ini kemungkinan akan memengaruhi situs e-commerce seperti Shein dan Temu, yang telah membangun model bisnis raksasa mereka di sekitar pengecualian ini.
Pembatasan yang longgar dan pengecualian pajak pada produk murah telah memungkinkan lebih dari satu miliar paket masuk ke AS dengan harga murah bagi konsumen yang mencari diskon untuk pakaian hingga perlengkapan rumah tangga.
Nantinya, penghentian tersebut akan berdampak paling parah pada pengiriman ke China. Sebab, hampir setengah dari semua paket yang dikirim berdasarkan pengecualian de minimis berasal dari sana, menurut laporan Juni 2023 oleh Komite Kongres AS di negara tersebut.
The Straits Times melaporkan, di sebuah kantor pos Hong Kong, seorang pengusaha yang datang untuk memeriksa status paket yang ia kirim ke AS sebelumnya mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap perang politik AS-China, setelah seorang anggota staf mengatakan kepadanya bahwa tidak mungkin untuk memastikan di mana kirimannya sekarang.
Sementara itu, penyedia logistik Easyship memperingatkan bahwa klien yang secara rutin mengirim barang di bawah 800 dolar AS ke Amerika Serikat kemungkinan akan menghadapi pengawasan yang jauh lebih besar dan menyarankan mereka untuk mendirikan pusat distribusi di AS atau bermitra dengan gudang lokal.
Beberapa kurir internasional lainnya, termasuk FedEx dan SF Express, perusahaan pengiriman ekspres terbesar di China, mengatakan mereka terus mengirim paket ke AS.
3. China telah membalas tarif AS

Merespons keputusan terbaru AS, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan bahwa Washington harus menghentikan penindasan yang tidak masuk akal terhadap perusahaan-perusahaan China. Pihaknya juga telah meminta Washington untuk berhenti mempolitisasi masalah ekonomi dan perdagangan.
"China akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas membela hak-hak sah perusahaan-perusahaan China," ujar Lin dalam jumpa pers pada Rabu (5/2/2025).
Beijing telah membalas tarif baru Trump dengan serangkaian tindakan ekonomi yang luas pada Selasa. Ini termasuk pajak sebesar 15 persen untuk jenis batu bara dan gas alam tertentu. Serta, tarif sebesar 10 persen untuk minyak mentah, mesin pertanian, mobil berkapasitas besar dan truk pickup. Langkah-langkah tersebut akan mulai berlaku pada 10 Februari.
Negeri Tirai Bambu juga memberlakukan kontrol ekspor baru yang menargetkan lebih dari dua lusin produk logam dan teknologi terkait. Selain itu, China juga menambahkan dua perusahaan AS, perusahaan bioteknologi Illumina dan pengecer mode PVH Group, ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan.