Presiden Uganda Cabut Lockdown Virus Ebola
.jpg)
Jakarta, IDN Times - Presiden Uganda, Yoweri Museveni, mencabut lockdown virus Ebola pada Sabtu (17/12/2022). Keputusan itu diambil setelah pemerintah menilai adanya kemajuan dalam mengekang penyebaran virus.
Uganda pertama kali melaporkan wabah terbaru virus Ebola pada 20 September. Penyebaran virus itu berpusat di distrik Mubende dan Kassanda, karena itu pemerintah menerapkan pembatasan aktivitas di wilayah itu sejak 15 Oktober.
1. Tidak ada lagi pasien yang diisolasi

Melansir Reuters, pemerintah pada awal bulan ini mengatakan telah memulangkan pasien Ebola terakhirnya.
"Saat ini, tidak ada penularan, tidak ada kontak dalam tindak lanjut, tidak ada pasien di fasilitas isolasi, dan kami sedang menghitung mundur dengan baik," kata Museveni.
Di Mubende dan Kassanda, pemerintah memberlakukan pembatasan perjalanan dan jam malam serta menutup tempat ibadah dan hiburan.
Pembatasan dihapus setelah para pemimpin lokal di dua distrik itu bulan lalu mengajukan banding, agar kebijakan tersebut dicabut dan memohon pemerintah pusat untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak pembatasan bisnis.
2. Kasus Ebola di Uganda

Sejak pihak berwenang mengumumkan wabah terbaru Ebola pada 20 September, negara Afrika Timur tersebut telah melaporkan 142 kasus dan 56 kematian. Penyebaran virus telah meluas hingga wilayah ibu kota Kampala.
Di distrik Mubende ada 66 kasus dan 29 kematian, serta Kassanda melaporkan 49 kasus dan 21 kematian.
Virus Ebola yang menyebar di Uganda merupakan varian Sudan, yang memiliki tingkat kematian 40-60 persen. Belum ada vaksin yang terbukti ampuh untuk varian tersebut.
Virus Ebola menyebar melalui cairan tubuh. Gejala umum yang muncul adalah demam, muntah, pendarahan, dan diare. Virus terkadang dapat bertahan di mata, sistem saraf pusat, dan cairan tubuh orang yang selamat dan menyebar bertahun-tahun kemudian.
3. Uji coba vaksin mengalami hambatan

Melansir VOA News, Uganda pada awal bulan ini telah menerima pengiriman pertama uji coba vaksin untuk melawan varian Sudan. Lebih banyak dosis vaksin diharapkan datang dalam beberapa minggu mendatang.
Vaksin akan dilakukan uji coba vaksinasi cincin, di mana semua kontak pasien Ebola yang dilaporkan, dan kontak dari kontak, disuntikkan bersama dengan petugas garis depan dan kesehatan.
Pakar kesehatan internasional mengatakan bahwa tidak adanya kasus Ebola aktif dalam beberapa hari terakhir telah menghambat uji coba vaksin.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, wabah penyakit ini berakhir ketika tidak ada kasus baru selama 42 hari berturut-turut, dua kali masa inkubasi yang dibutuhkan untuk virus tersbut.