Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pria Italia Terbukti Bersalah atas Pencurian Seribuan Naskah Buku

Ilustrasi buku. (Unsplash.com/Tom Hermans)

Jakarta, IDN Times - Filippo Bernardini, 30, seroang pria Italia, pada Jumat (6/1/2023), mengaku bersalah atas pencurian lebih dari 1.000 manuskrip buku. Dia melakukan pelanggaran tersebut dengan menyamar sebagai editor dan agen penerbit.

Jaksa di New York, Amerika Serikat, mengatakan bahwa Bernardini mengaku bersalah atas satu tuduhan penipuan. Sebagai bagian dari pengakuan bersalahnya, dia setuju untuk membayar ganti rugi sebesar 88 ribu dolar AS (Rp1,3 miliar).

1. Pelaku memanfaatkan pengetahuan di industri penerbitan

Ilustrasi buku. (Unsplash.com/Mahendra Kumar)

Melansir Reuters, jaksa mengatakan Bernardini dari Agustus 2016 hingga ditangkap pada Januari 2022 telah membuat alamat email palsu. Dia juga mendaftarkan lebih dari 160 nama domain palsu untuk menyamar sebagai profesional di penerbit dalam upaya untuk mencuri karya penulis.

Dalam aksinya ini Bernardini memanfaatkan nama penerbit Simon & Schuster, perusahaan tempatnya bekerja. Dia mengelabui targetnya seperti mengganti huruf kecil "m" dengan "rn", sehingga "simonandschuster" mungkin muncul sebagai "sirnonandschuster".

Jaksa Damian Williams mengatakan penipuan tersebut dilakukan pelaku dengan memanfaatkan pengetahuannya mengenai industri penerbitan.

"Filippo Bernardini menggunakan pengetahuan orang dalam tentang industri penerbitan untuk membuat skema yang mencuri karya berharga dari penulis dan mengancam industri penerbitan," kata Williams dalam sebuah pernyataan.

Pengacara Bernardini, Hannah McCrea, mengatakan bahwa kliennya dapat menghadapi hukuman 1 1/4 hingga 1 3/4 tahun penjara di bawah pedoman hukuman yang direkomendasikan pada hukuman yang dijadwalkan 5 April.

Pada awal penangkapannya Bernardini mengaku tidak bersalah.

2. Mereka yang menjadi sasaran

Ilustrasi buku. (Unsplash.com/Jessica Ruscello)

Melansir The Guardian, penipuan yang dilakukan Bernardini telah dikenal di kalangan sastra selama beberapa tahun. Beberapa penulis yang dikabarkan telah menjadi target adalah novelis Margaret Atwood, Ian McEwan, dan Sally Rooney.

New York Magazine pada tahun 2021 melaporkan bahwa editor Swedia dari seri Milenium Stieg Larsson telah menjadi target penipuan. Dia didekati oleh seorang kolega yang mengaku dari Italia yang meminta salinan buku lebih awal agar dapat diterjemahkan lebih dulu sebelum dirilis.

Investigasi lainnya yang dilakukan New York Times pada akhir 2020 menemukan bahwa Rooney, McEwan, dan aktor Ethan Hawke juga menjadi sasaran. Agen Atwood mengungkapkan bahwa pada 2019 manuskrip untuk The Testaments telah menjadi sasaran pencurian.

3. Motif pelaku tidak diketahui

Motif Bernardini melakukan pencurian naskah buku yang belum dirilis tidak diketahui. Dia tidak pernah meminta tebusan uang dan karya yang dicuri tidak pernah diunggah secara daring atau di situs ilegal.

Bernardini merupakan mantan koordinator hak di Simon & Schuster. Dalam profilnya di LinkedIn dia menulis meraih gelar sarjana dalam bahasa Mandarin di Milan dan master dalam penerbitan dari University College London karena obsesinya pada kata dan tulisan.

Simon & Schuster, yang terkait dalam kasus ini tidak dianggap bersalah. Perusahaan penerbit itu mengatakan terkejut dan ngeri mengetahui tuduhan tersebut.

"Perlindungan kekayaan intelektual pengarang merupakan prioritas tertinggi bagi Simon & Schuster. Kami berterima kasih kepada FBI dan Departemen Kehakiman atas pembelaan dan dukungannya terhadap hak kekayaan intelektual penulis di seluruh dunia," kata penerbit tersebut dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us