Ribuan Warga Israel Protes Cara Netanyahu Tangani Perang di Gaza

Jakarta, IDN Times - Protes anti-pemerintah kembali meletus di sejumlah kota di Israel pada Sabtu (30/3/2024), ketika perang di Gaza akan memasuki bulan keenam sementara lebih dari 100 sandera masih disandera.
Ribuan pengunjuk rasa di ibu kota, Tel Aviv, memblokir jalan lingkar kota sambil menuntut pemilu dini dan menyerukan pembebasan sandera oleh Hamas. Beberapa keluarga tawanan juga tampak hadir dalam demonstrasi tersebut.
“Orang-orang ini telah menyerukan kesepakatan untuk memulangkan para tawanan selama lebih dari 175 hari. Mereka mengatakan bahwa kebijakan pemerintah Israel telah gagal,” kata Hamdah Salhut, koresponden Al Jazeera yang melaporkan dari Tel Aviv.
Dalam protes tersebut, polisi terlibat bentrok dengan pengunjuk rasa, dan menggunakan meriam air untuk membubarkan massa. Media Israel melaporkan bahwa 16 orang ditangkap.
1. Israel-Hamas bahas perundingan gencatan senjata di Kairo
Dilansir DW, ratusan pengunjuk rasa mengepung kediaman pribadi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Mereka menyalahkan pemerintah sayap kanan karena gagal menjamin pembebasan sekitar 130 sandera yang diyakini masih berada di Gaza, termasuk 33 di antaranya yang diperkirakan tewas.
Protes yang lebih kecil juga dilaporkan terjadi di kota-kota lainnya di seluruh negeri.
Sementara itu, media Mesir melaporkan bahwa pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diperkirakan akan dilanjutkan di Kairo pada Minggu (31/3/2024), beberapa hari setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan tuntutan untuk gencatan senjata di Gaza.
Dilansir Reuters, seorang pejabat Israel mengatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan delegasi ke perundingan di Kairo pada Minggu. Namun, pejabat Hamas mengatakan bahwa kelompoknya akan menunggu kabar dari mediator Kairo mengenai hasil pembicaraan mereka dengan Israel terlebih dahulu.
“Para mediator seperti Amerika Serikat mengatakan mereka tetap optimis bahwa kesepakatan dapat dicapai. Namun masih ada kendala berat dari kedua belah pihak, dan banyak hal yang tidak dapat dinegosiasikan,” kata Salhut.
Hamas telah berupaya untuk mempertaruhkan kesepakatan apa pun untuk mengakhiri perang di Gaza. Namun, Israel menegaskan bahwa meskipun ada gencatan senjata, mereka tidak akan menghentikan perang sampai Hamas dikalahkan.
2. Prancis, Mesir dan Yordania serukan gencatan senjata permanen di Gaza
Pada Sabtu, Menteri Luar Negeri Prancis, Mesir dan Yordania menyerukan gencatan senjata segera dan permanen di Gaza dan pembebasan semua tawanan yang ditahan oleh Hamas.
Berbicara pada konferensi pers bersama di Kairo, diplomat terkemuka Prancis Stephane Sejourne mengatakan bahwa pemerintahnya akan mengajukan rancangan resolusi di DK PBB yang menetapkan penyelesaian politik atas perang tersebut. Dia menambahkan bahwa teks itu akan mencakup semua kriteria untuk solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.
Ketiga menteri tersebut juga memperbarui dukungan pemerintah mereka terhadap badan pengungsi Palestina, UNRWA, yang menghadapi krisis pendanaan sejak Israel menuduh beberapa stafnya di Gaza terlibat dalam serangan 7 Oktober.
“Israel tidak hanya membuat warga Palestina kelaparan, tapi ingin membunuh satu-satunya entitas yang mampu menghalangi kelaparan,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.
"Gaza tidak dapat lagi menanggung kehancuran dan penderitaan kemanusiaan," kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, seraya meminta Israel untuk membuka penyeberangan daratnya dengan Jalur Gaza untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan.
3. Kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan dari Siprus kembali berlayar ke Gaza
Sementara itu, kapal kedua dari World Central Kitchen telah berangkat dari Siprus menuju Gaza pada Sabtu. Kapal tersebut diperkirakan tiba di Gaza dalam beberapa hari.
Berbagai organisasi internasional telah memperingatkan bahwa Gaza berada di jurang kelaparan akibat pembatasan ketat terhadap jumlah bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza oleh otoritas Israel.
Lebih dari 32 ribu warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Hal ini terjadi menyusul serangan Hamas di Israel selatan, yang dilaporkan menewaskan 1.139 orang dan lebih dari 200 lainnya disandera.
Meski DK PBB pekan lalu telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, namun pertempuran terus berlanjut di Gaza.
Israel masih melancarkan serangan udara dan darat di seluruh wilayah tersebut, dan berjanji untuk melancarkan invasi penuh ke kota paling selatan, Rafah, di mana lebih dari satu juta pengungsi Palestina berlindung.