Taiwan Akan Sumbang Rp6,4 Miliar untuk Gempa Bumi Jepang

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, mengumumkan bahwa pihaknya akan menyumbangkan 60 juta yen (Rp6,4 miliar) ke Jepang untuk memberi bantuan setelah bencana gempa bumi dahsyat yang mengguncang Prefektur Ishikawa dan sekitarnya pada 1 Januari.
Wu mengatakan dalam konferensi pers, sumbangan pemerintah akan digunakan untuk operasi penyelamatan pemerintah Jepang dan pekerjaan rekonstruksi pascabencana.
"Taiwan dan Jepang memiliki hubungan dekat. Jepang selalu menjadi negara favorit rakyat Taiwan," kata Wu, seraya menambahkan bahwa kedua belah pihak telah bertindak seperti anggota keluarga dalam beberapa tahun terakhir dengan memberikan bantuan satu sama lain pada saat dibutuhkan," kata Wu pada Kamis (4/1/2024), dilansir Kyodo News.
1. Taiwan berharap korban yang terdampak gempa dapat kembali ke kehidupan normal
Wu berharap mereka yang terkena dampak gempa dapat kembali ke kehidupan normal sesegera mungkin. Dia menggunakan kata dalam bahasa Jepang 'ganbatte' untuk menyemangati mereka yang terkena dampak bencana.
Dia menambahkan, bahwa keadaan darurat Jepang juga keadaan darurat Taiwan. Saat ini adalah waktu bagi Taipei untuk membalas bantuan Tokyo.
Wu mencatat bahwa Jepang adalah negara pertama yang mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan setelah gempa bumi Hualien pada 2018 silam. Serta, menyumbangkan 4,2 juta dosis vaksin COVID-19 ke Taiwan ketika pasokannya terbatas.
Wu juga menekankan solidaritas Taiwan terhadap Negeri Sakura dengan mengatakan bahwa dia berharap siklus niat baik ini akan terus berlanjut.
2. Taiwan juga meluncurkan penggalangan dana
Selain bantuan tersebut, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan juga telah meluncurkan kampanye penggalangan dana yang meminta masyarakatnya untuk menyumbang uang di bank, kantor pos, dan toko serba ada mulai 5-19 Januari 2024.
Pihaknya akan berkonsultasi dengan pejabat Jepang untuk memutuskan ke mana dana tersebut akan dikirim.
Kepala perwakilan kantor Asosiasi Pertukaran Jepang-Taiwan di Taipei, Kazuyuki Katayama, juga menghadiri konferensi pers tersebut. Duta Besar de facto Jepang untuk wilayah tersebut berterima kasih kepada Taiwan atas bantuannya dan memuji tindakan tersebut.
"Kehangatan dan harapan baik yang kami terima dari masyarakat Taiwan membuat kami menyadari sekali lagi bahwa 'teman yang ada saat dibutuhkan adalah sebenar-benarnya teman'," ungkap Katayama, dikutip dari Focus Taiwan.
3. Situasi terkini di Jepang pascagempa
Pada Senin, gempa berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang daerah Noto di Prefektur Ishikawa dan beberapa tempat di sepanjang pantai Laut Jepang.
NHK News melaporkan pada 5 Januari, Imbas gempa tersebut, 84 orang kini dipastikan tewas di Prefektur Ishikawa yang paling parah terkena dampaknya dan 179 orang belum ditemukan. Lebih dari 33 ribu orang tinggal di tempat penampungan sementara di prefektur tersebut, dan memerlukan upaya bantuan besar-besaran untuk dimobilisasi.
Para pejabat mengatakan bahwa pihaknya masih membutuhkan lebih banyak orang untuk membantu mendistribusikan pasokan. Namun, jalur bantuan utama belum dipulihkan, di mana beberapa jalan telah terputus sehingga sulit untuk mengirimkan pasokan bantuan.
Badan Meteorologi Jepang juga memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap aktivitas seismik selama beberapa hari ke depan.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pemerintahannya akan melakukan apa saja untuk membantu mereka yang terkena dampak. Meski begitu, Kishida mengutarakan kekhawatirannya bahwa ada kemungkinan para pengungsi tidak dapat kembali ke rumah mereka untuk jangka waktu yang lama dan dibutuhkan upaya berkelanjutan dan jangka panjang guna mendukung kehidupann para korban gempa.