Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Undang Israel, Ribuan Surel Protes Dikirim ke Nagasaki

Potret Patung Perdamaian Nagasaki di Jepang. (unsplash.com/Tayawee Supan)
Intinya sih...
  • Wali kota Nagasaki menerima 1.500 umpan balik kritis terkait keputusannya tidak mengundang Dubes Israel ke upacara peringatan bom atom AS.
  • Sebagian besar email protes tersebut datang dari luar negeri, menunjukkan reaksi yang berlebihan terhadap keputusan Suzuki.
  • Dubes-dubes negara Barat menarik diri dari upacara tersebut sebagai bentuk protes atas eksklusi Israel, menyatakan kesulitan untuk berpartisipasi.

Jakarta, IDN Times - Wali kota Nagasaki Shiro Suzuki mengatakan bahwa kantornya telah menerima sekitar 1.500 umpan balik kritis dalam bahasa Inggris terkait keputusannya untuk tidak mengundang duta besar (Dubes) Israel untuk Jepang, pada upacara peringatan ke-79 tahun bom atom Amerika Serikat (AS).

"Dari total tersebut, sekitar 1.400 adalah email dengan baris subjek yang sama dan menyertakan teks yang sama, yang memprotes keputusan kota Nagasaki," kata Suzuki dalam konferensi pers pada Selasa (27/8/2024), dikutip dari Kyodo News.

1. Ada juga email yang mendukung keputusan wali kota Nagasaki

Wali kota tersebut menambahkan, reaksi tersebut menunjukkan bahwa pihaknya gagal membuat mereka mengerti bahwa keputusan tersebut tidak politis.

Suzuki juga menegaskan kembali bahwa Nagasaki tidak mengundang Israel ke upacara pada 9 Agustus karena alasan keamanan. Ini termasuk potensi demonstrasi terhadap kehadiran Israel, mengingat konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Serta, ia ingin upacara dilaksanakan dengan lancar dan dalam suasana khidmat, sebab para penyintas bom atom yang sudah lanjut usia berupaya keras untuk menghadiri upacara.

Selain menerima protes, Nagasaki juga menerima lebih dari 2 ribu panggilan telepon, email, dan pesan daring dalam bahasa Jepang, yang sebagian besarnya mendukung keputusan kota tersebut.

2. Dubes AS dan negara Barat memilih tidak hadir dalam peringatan bom atom Nagasaki

Ilustrasi bendera Amerika Serikat. (unsplash.com/Brandon Mowinkel)

Imbas dari tidak diundangnya Dubes Israel Gilad Cohen, membuat AS dan negara-negara Barat, seperti Inggris, Prancis, Italia, dan Uni Eropa mengirimkan diplomat di bawah level dubes ke upacara tersebut.

Mereka menyatakan bahwa 'akan menjadi sulit bagi kami untuk memiliki partisipasi tingkat tinggi, jika Israel dikecualikan'. Mereka juga menyatakan kekhawatiran mengenai langkah tersebut akan mengakibatkan Israel ditempatkan pada tingkat yang sama dengan negara-negara seperti Rusia dan Belarus, yang tidak diundang ke upacara tersebut selama tiga tahun berturut-turut karena Perang Moskow di Ukraina.

Saat itu, Dubes AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, mengatakan dalam surat yang dikirim ke Suzuki setelah menghadiri upacara perdamaian di Hiroshima, 'tidak adanya undangan dari Nagasaki untuk Israel membuatnya tidak punya pilihan lain'. Menurutnya, keputusan wali kota Suzuki bersifat politis dan tidak ada kaitannya dengan keamanan dan keselamatan acara, terutama mengingat besarnya jumlah peserta.

Merespons keputusan beberapa dubes yang menarik diri dari upacara tersebut, wali kota Nagasaki mengatakan hal itu sangat disayangkan. Ia berharap mereka akan berpartisipasi lagi mulai tahun berikutnya dan seterusnya.

3. Situasi terkini di Palestina

Israel telah dikritik atas skala korban sipil dan situasi kemanusiaan di daerah kantong Palestina di Gaza, yang disebabkan oleh serangannya sebagai respons terhadap serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Semenjak itu, militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza, mengusir hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang dari rumah mereka, yang mengakibatkan kelaparan dan penyakit mematikan, kata otoritas kesehatan Palestina.

Serangan Israel juga telah membunuh lebih dari 40 ribu warga Palestina di Jalur Gaza dalam 320 hari sejak perang meletus. Dari total yang terbunuh, 18,4 persen adalah perempuan dan 33 persen adalah anak-anak. Setidaknya 10 ribu orang hilang di bawah reruntuhan, sebagian besar diduga tewas.

Komite Penyelamatan Internasional mengatakan pada 27 Agustus bahwa perintah evakuasi baru Israel telah memaksa badan amal dan kelompok kemanusiaan lainnya untuk menghentikan operasi bantuan, di tengah situasi yang sudah mengerikan bagi warga sipil, dilansir Al Jazeera.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us