Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tensi Kawasan Memanas, Israel Kembali Serang Gaza Tengah 

Militer Israel atau Israel Defence Force. (twitter.com/@IDFSpokesperson)

Jakarta, IDN Times – Pasukan Israel kembali melakukan serangan brutal via darat dan udara ke wilayah Gaza pada Jumat (20/9/2024). Petugas medis mengatakan serangan menewaskan 14 warga Palestina.

Pertempuran antara pasukan Israel (IDF) dengan Hamas masih terus terjadi di tengah tensi kawasan di Timur Tengah. Dilaporkan tank-tank terus bergerak maju lebih jauh ke barat laut Rafah dekat perbatasan dengan Mesir.

"Pejuang kami terlibat dalam baku tembak sengit melawan pasukan Israel, yang maju ke lingkungan Tanour di Rafah," kata sayap bersenjata Hamas dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters.

Sementara itu, sejumlah warga Palestina yang mengungsi akibat serangan Israel di Gaza mengatakan mereka khawatir kamp sementara mereka di tepi pantai akan terendam oleh gelombang tinggi.

1. Korban sipil berjatuhan di Kamp Nuseirat

Anak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, penembakan oleh tank Israel menewaskan delapan orang dan melukai beberapa lainnya di kamp pengungsi Nuseirat di wilayah tengah Gaza. Sementara enam lainnya tewas dalam serangan udara terhadap sebuah rumah di Kota Gaza.

Petugas medis mengatakan, di kota utara Beit Hanoun, serangan Israel terhadap sebuah mobil menewaskan dan melukai beberapa warga Palestina.

Tidak jelas berapa banyak korban yang merupakan kombatan dan berapa banyak yang merupakan warga sipil.

Adapun di timur Rafah dilaporkan terjadi kebakaran hebat dan ledakan. Pasukan Israel diduga meledakkan beberapa rumah.

2. Gencatan senjata masih belum tercapai

Pasukan militer Israel dalam sebuah aksi penyelematan nyawa yang dilakukan oleh Unit 669 (Unit Penyelamatan Khusus Taktis) selama perang di Gaza. (instagram.com/@israeliairforce)

Saat ini, belum ada tanda-tanda gencatan senjata di antara kedua pihak. Tuntutan Israel untuk mempertahankan kendali di garis perbatasan selatan antara Rafah dan Mesir telah menjadi fokus upaya internasional untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah menjadi memediasi konflik selama berbulan-bulan. Keduanya berupaya mengamankan gencatan senjata tetapi gagal membawa Israel dan Hamas ke kesepakatan akhir.

Dua kendala yang sangat sulit diatasi adalah tuntutan Israel agar tetap mempertahankan pasukan di koridor Philadelphia antara Gaza dan Mesir. Juga, rincian pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina yang ditahan Israel.

3. Konflik terus berkobar di tengah ketegangan regional

Bendera Hizbullah Lebanon (twitter.com/Jewish Community)

Konflik Gaza telah menjadi pemicu ketegangan di kawasan saat ini. Ketegangan antara Hizbullah dan Israel saat ini juga menjadi sorotan.

Dilansir Jerussalem Post, sekitar seribu roket Hizbullah yang siap ditembakkan berhasil dihancurkan oleh Israel pada Jumat dini hari. Sumber keamanan yang dikutip mengatakan, serangan itu yang paling masif selama konflik dimulai.

Konflik antara Israel dan Hizbullah terjadi sehari setelah pecahnya konflik di Gaza. Terbaru, serangan siber yakni insiden peledakan ribuan pager di Lebanon yang didalangi Israel membuat konflik semakin meningkat.

Puluhan orang terluka akibat insiden tersebut. Sementara Hizbullah berjanji melancarkan pembalasan terhadap Israel.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us