Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tidak Diberikan Bantuan, Presiden Tanzania Menilai Dapat Tekanan Berat

twitter.com/buzzort

Dar es Salaam, IDN Times - Presiden Tanzania, John Magufuli, mengaku menyesalkan atas tindakan negara-negara Barat yang menekannya sehingga negaranya belum mendapatkan bantuan dari mereka. Bahkan pemerintah Tanzania mengakui lebih senang dengan bantuan yang diberikan Tiongkok meski yang diberikannya hanya dalam jumlah sedikit. Bagaimana awal ceritanya?

1. Tiongkok menjadi penantang serius negara-negara Barat sebagai investor di benua Afrika

twitter.com/Fumbuka

Dilansir dari BBC, orang nomor satu di Tanzania ini mengatakan dia lebih suka terhadap bantuan yang diberikan Tiongkok ketimbang bantuan dari negara-negara Barat. Ia mengakui mendapatkan tekanan berat dari negara-negara Barat setelah kebijakan kontroversial yang dilakukannya beberapa minggu lalu. Dengan demikian, Tiongkok akan menjadi penantang serius dengan negara-negara Barat sebagai investor utama di Tanzania. 

Ia telah memberikan dana sebesar 60 miliar dolar AS atau setara dengan Rp874,8 triliun dalam bentuk investasi serta bantuan dan pinjaman selama 3 tahun ke depan. Sebagian besar dana yang diberikan berfokus kepada pembangunan infrastruktur. "Hal yang membuat anda senang tentang bantuan mereka adalah bahwa itu tidak terikat pada kondisi apa pun. Ketika mereka memutuskan untuk memberi anda, mereka hanya memberi kepada anda," ujar Magufuli dalam pernyataannya seperti yang dikutip dari BBC.

2. Semua berawal dari salah satu pejabat di Tanzania yang menyinggung LGBT

twitter.com/darmpya_

Bantuan yang seharusnya diberikan negara-negara Barat kepada Tanzania berubah setelah salah seorang pejabat setempat, Paul Makonda, menyinggung keberadaan LGBT di Tanzania. Ia menyerukan agar melaporkan orang-orang yang terindikasi LGBT dilaporkan ke kepolisian terdekat sebagai bentuk kepeduliannya terhadap negara. 

Namun, pemerintah Tanzania menilai pendapat yang diutarakan Makonda ini merupakan pendapat pribadi, bukan kebijakan pemerintah setempat. Memang tindakan LGBT sendiri merupakan tindakan paling ilegal di Tanzania sehingga tak jarang mereka menyerukan hal ini di depan publik.

3. Denmark dan Uni Eropa menunda pengiriman bantuannya ke Tanzania

cnn.com

Denmark yang sebelumnya adalah salah satu negara dengan penyumbang terbesar di Tanzania memutuskan untuk menunda pengiriman bantuannya setelah kebijakan kontroversial yang menyangkut LGBT di negara tersebut. Bantuan tersebut diberikan dalam jumlah 65 juta krone atau setara dengan Rp110,2 miliar. Begitu juga dengan pihak Uni Eropa yang memutuskan hal serupa dengan dana bantuan sebesar 300 juta dolar AS atau setara dengan Rp4,3 triliun yang direncanakan untuk proyek pendidikan dan hanya akan melepaskan dana tersebut setelah Tanzania mengikuti beberapa syarat tertentu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Christ Bastian Waruwu
EditorChrist Bastian Waruwu
Follow Us