Trump Pecat 17 Irjen yang Awasi Lembaga Pemerintah

Jakarta, IDN Times - Sekitar 17 inspektur jenderal di lembaga pemerintah diberhentikan oleh Donald Trump yang dimulai pada Jumat malam (24/01/2025). Tindakan ini telah menimbulkan reaksi keras dari Kongres AS, terutama Partai Demokrat, karena melanggar undang-undang federal dan mungkin dapat digugat di pengadilan.
Namun, tidak diketahui pasti berapa jumlah inspektur jenderal yang dipecat. Informasi tersebut diperoleh dari salah seorang inspektur jenderal yang dipecat, yang mengungkapkan bahwa sekitar 17 inspektur jenderal telah diberhentikan.
1. Cara pemecatan Trump telah melanggar undang-undang federal
Pemecatan inspektur jenderal oleh Trump dinilai telah melanggar dan mengabaikan undang-undang federal. Meskipun para inspektur jenderal memang dimungkinkan dipecat, namun harus melalui pemberitahuan kepada kongres sebelum 30 hari dan disertai informasi alasan sebelum memecatnya.
Sejumlah anggota kongres juga menuntut penjelasan dari pemerintahan Trump tentang pemecatan tersebut, mengingat bahwa peran inspektur jenderal diperlukan dalam pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan kesalahan manajemen.
Presiden dan CEO Kemitraan untuk Layanan Publik, Max Stier, mengatakan bahwa peran mereka sangat penting untuk mencegah hal buruk, termasuk telah menghemat puluhan miliar dolar bagi pembayar pajak.
Para inspektur jenderal yang diberhentikan setidaknya berasal dari 12 lembaga pemerintahan AS dan belum diketahui siapa yang mengisi posisi itu kembali. Serta banyak di antaranya ditunjuk selama masa jabatan pertama Trump.
2. Keputusan Trump dianggap akan menyuburkan korupsi
Partai Demokrat, yang berlawanan dengan Trump, mengkritik keras tindakan Trump karena telah memecat Inspektur Jenderal independen, dengan menyebutnya sebagai tindakan yang melanggar hukum federal dan akan menyuburkan korupsi.
"Ini adalah pembersihan yang mengerikan dan merupakan pratinjau dari pendekatan tanpa hukum yang diambil Donald Trump dan pemerintahannya terlalu sering saat ia menjadi presiden," kata Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer, seraya menambahkan bahwa itu adalah tanda dari zaman keemasan bagi penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.
Dilansir BBC, sekitar 20 anggota Kongres Demokrat telah mengirimkan surat langsung kepada Trump untuk mengungkapkan kekhawatirannya dan memintanya mempertimbangkannya kembali.
Selain itu, sejumlah anggota Kongres Republik juga merasa heran atas keputusan Trump yang memecat para inspektur jenderal.
"Saya tidak mengerti mengapa seseorang memecat orang yang misinya adalah memberantas pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan," kata Collins di Capitol, anggota Kongres Republik, pada hari Sabtu.
3. Trump sebut pemecatan sebagai hal umum
Dilansir CNN, Trump mengatakan bahwa pemecatan adalah hal yang umum dan tidak semuanya diberhentikan. Trump juga mengaku bahwa ia tidak mengenal mereka dan beberapa orang mengatakan di antara para inspektur jenderal ada yang tidak adil atau tidak menjalankan tugasnya.
Sebelum masa jabatan keduanya, Trump telah memecat lima inspektur jenderal dalam waktu kurang dari dua bulan pada 2020, termasuk Michael Atkinson, inspektur jenderal di Departemen Luar Negeri, yang berperan penting dalam proses pemakzulan presiden.
Namun, ketidakpercayaan Trump kepada lembaga pengawas pemerintah telah berlangsung sebelum dan setelah ia menjabat. Menurut sumber-sumber CNN, Trump pernah memerintahkan pejabat untuk mengidentifikasi inspektur jenderal yang loyal kepada Obama untuk digantikan.
Trump juga kerap kali melontarkan cuitan di akun pribadinya selama masa jabatannya tentang inspektur jenderal dan laporan mereka, yang sering ia gunakan untuk mengejek lawannya atau menuduh para inspektur jenderal tidak netral.