Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ucapkan Idul Adha, Biden Soroti Kondisi Warga Gaza

Presiden AS Joe Biden (Twitter.com/President Biden)
Presiden AS Joe Biden (Twitter.com/President Biden)
Intinya sih...
  • Presiden AS Joe Biden mengucapkan selamat Idul Adha bagi muslim Amerika dan dunia
  • Biden menyebut warga Gaza jadi korban perang antara Hamas dan Israel, AS berkomitmen mengakhiri perang
  • AS akan terus mengadvokasi hak-hak komunitas muslim di seluruh dunia, termasuk komunitas Rohingya di Myanmar dan Uighur di China
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengucapkan selamat hari raya Idul Adha bagi muslim Amerika serta seluruh muslim di dunia. Biden menyebut, tahun ini Idul Adha datang dalam kondisi dunia yang sedang sulit bagi mayoritas umat muslim.

“Di Gaza, warga sipil tak berdosa menderita akibat kengerian perang antara Hamas dan Israel. Terlalu banyak orang tak berdosa yang terbunuh, termasuk ribuan anak-anak. Banyak keluarga yang meninggalkan rumah mereka dan melihat komunitas mereka hancur. Rasa sakit mereka sangat besar,” kata Biden, dikutip dari laman resmi Gedung Putih, Senin (17/6/2024).

“Pemerintahan saya melakukan segala yang kami bisa untuk mengakhiri perang, membebaskan semua sandera, memberikan bantuan kemanusiaan, dan berupaya menuju solusi dua negara di masa depan, yang saya yakini merupakan satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian abadi bagi rakyat Palestina dan Israel,” ucap dia.

Biden juga kembali menegaskan bahwa proposal gencatan senjata yang ia usulkan adalah cara terbaik untuk mengakhiri kekerasan di Gaza dan bertujuan untuk mengakhiri serangan Israel.

1. Komitmen atasi Islamofobia di AS

Selain itu, Biden juga menegaskan bahwa ia dan jajarannya berkomitmen untuk mengatasi fenomena Islamofobia di AS.

“Kebencian tidak mempunyai tempat di Amerika, baik yang ditujukan pada Muslim Amerika, Arab Amerika termasuk Palestina, atau siapa pun. Pemerintahan saya sedang menciptakan strategi nasional untuk melawan Islamofobia dan bentuk-bentuk bias dan diskriminasi terkait, yang tidak hanya berdampak pada umat Islam, tetapi juga orang-orang Amerika keturunan Arab, Sikh, dan Asia Selatan,” ungkap Biden.

Biden menuturkan bahwa AS adalah tempat di mana setiap orang diperlakukan dengan hormat, kesetaraan kemanusiaan dihargai, dan perbedaan-perbedaan kita dipandang sebagai sumber kekuatan.

2. Upaya memberikan solusi untuk sejumlah konflik di dunia

Suasana belajar di Xinjiang Islamic Institute, China. (IDN Times/Sonya Michaella)
Suasana belajar di Xinjiang Islamic Institute, China. (IDN Times/Sonya Michaella)

Biden juga menyinggung sejumlah konflik di seluruh dunia, antara lain konflik di Sudan. Biden juga menegaskan bahwa AS bakal terus mengadvokasi hak-hak komunitas muslim lainnya.

“Termasuk komunitas Rohingya di Myanmar dan Uighur di China, dan komunitas lainnya yang menghadapi penganiayaan di seluruh dunia. Mereka, seperti semua orang, berhak hidup bebas dari kekerasan dan ketakutan,” ucapnya.

3. AS jadi rumah jutaan muslim Amerika

Sementara itu, Biden menyebut bahwa bulan Haji dan juga perayaan Idul Adha adalah pengingat kesetaraan terhadap Tuhan dan pentingnya amal.

“AS diberkati menjadi rumah bagi jutaan muslim Amerika yang memperkaya bangsa kita dengan berbagai cara, mulai dari kedokteran hingga teknologi, pendidikan, pelayanan publik, seni, dan seterusnya. Banyak Muslim Amerika yang bertugas di pemerintahan saya–lebih banyak dibandingkan seluruh pemerintahan sebelumnya jika digabungkan–dan saya adalah presiden pertama yang mencalonkan Muslim Amerika untuk menjadi hakim federal,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us