Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

80 Persen Barang Diangkut Lewat Jalur Laut, Pelindo Dorong Transformasi Pelabuhan

IMG-20250612-WA0039(1).jpg
SDM PT Pelindo Multi Terminal, Edi Priyanto. (Dok. Pelindo)
Intinya sih...
  • Pelabuhan harus efisien, adaptif, dan ramah lingkungan
  • Pelindo aktif melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan
  • Pelabuhan bukan hanya bisnis bongkar muat, tapi juga ekosistem sosial masyarakat pesisir

Jakarta, IDN Times - Pelabuhan menjadi simpul strategis dalam rantai pasok global karenan lebih dari 80 persen distribusi barang di dunia diangkut melalui jalur laut, dengan jumlah mencapai hampir 12 miliar ton setiap tahun.

Direktur SDM PT Pelindo Multi Terminal, Edi Priyanto mengatakan, dengan volume sebesar itu pelabuhan harus efisien, adaptif, dan ramah lingkungan. Dia mengatakan, Pelindo telah mengubah struktur organisasi paska merger empat BUMN kepelabuhanan di tahun 2021.

"Kini, perusahaan mengelola lebih dari 160 unit bisnis di 32 provinsi, dan membagi layanan menjadi empat kluster, yakni layanan petikemas, non-petikemas, logistik hinterland, serta marine & equipment," kata Edi dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

1. Pelabuhan bukan hanya bisnis bongkar muat

Ilustrasi pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (dok. Pelindo)
Ilustrasi pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (dok. Pelindo)

Menurut dia, bisnis utama pelabuhan bukan lagi hanya soal pengelolaan bongkar muat. Pelabuhan dituntut menerapkan teknologi seperti blockchain dan kecerdasan buatan untuk menyederhanakan proses logistik.

“Perdagangan e-commerce yang meningkat, krisis geopolitik, dan isu keberlanjutan membuat pelabuhan tak bisa lagi dijalankan dengan pendekatan konvensional,” kata Edi.

2. Pelindo aktif melakukan tanggung jawab sosial

PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Cabang Pelabuhan Dumai (Dok. SPMT)
PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Cabang Pelabuhan Dumai (Dok. SPMT)

Pelindo kata dia juga menekankan pentingnya implementasi Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan. Sebagai tanggung jawab, perseroannya telah melakukan elektrifikasi alat pelabuhan, pengelolaan limbah, konservasi pesisir, serta pelatihan wirausaha bagi pelaku UMKM di kawasan pelabuhan.

“Beberapa program yang kami jalankan antara lain elektrifikasi alat pelabuhan, pengelolaan limbah, konservasi pesisir, serta pelatihan wirausaha bagi pelaku UMKM di kawasan pelabuhan," kata dia.

"Bahkan kuliah umum ini juga bagian dari Program TJSL Pelindo, yang fokus di tiga sektor, yakni pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” sambungnya.

3. Pelabuhan bagian ekosistem sosial masyarakat pesisir

PT Pelindo di Jakut. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
PT Pelindo di Jakut. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sementara itu, Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Sodikin menambahkan, Pelindo Mengajar merupakan implementasi program TJSL dalam memperluas akses pengetahuan maritim ke masyarakat, khususnya generasi muda.

"Kami ingin memastikan anak-anak muda, terutama yang tinggal di wilayah kepulauan dan dekat pelabuhan, memahami peran vital pelabuhan dalam ekonomi nasional. Dengan begitu, mereka bisa ikut ambil bagian dan berkontribusi di masa depan,” ujarnya.

Kepada para mahasiswa, Edi menunjukkan dokumentasi program penanaman mangrove dan penataan kampung pesisir yang sudah dan sedang berjalan di berbagai daerah.

“Pelabuhan bukan hanya gerbang perdagangan, tapi juga bagian dari ekosistem lingkungan dan sosial masyarakat pesisir,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us