BNPB: Tidak Ada Kaitan Jumlah Bencana dengan Pemerintahan Jokowi

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menanggapi tentang masyarakat yang mengaitkan masalah bencana dengan masa pemerintahan para Presiden RI.
Sutopo menyampaikan, hal tersebut selalu menjadi perdebatan di media sosial. Menanggapi itu, Sutopo mengungkapkan bahwa tidak ada kaitan terjadinya bencana dengan masa pemerintahan seseorang.
1. Kejadian bencana alam paling banyak di masa pemerintahan SBY

Mendengar adanya perdebatan masyarakat akan hal itu, Sutopo pun menunjukkan data jumlah kejadian bencana dan korban dari tahun 1966 hingga tahun 2018. Di antara ke-6 presiden yang pernah memimpin Indonesia, pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), jumlah kejadian bencana paling banyak dibandingkan yang lainnya.
Pada masa pemerintahan SBY selama 10 tahun, jumlah kejadian bencana sebanyak 12.820. Sementara, pada masa pemerintahan Jokowi sebanyak 9.957 kejadian bencana.
"Data yang ada, disampaikan kalau kita melihat masa pemerintahan mulai dari Presiden Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi, kalau kita melihat paling banyak selama SBY, 10 tahun," jelas Sutopo di Gedung BNPB, Jakarta Pusat, Jumat (28/12).
2. Sebelum masa pemerintahan SBY, kejadian bencana alam tidak terdata dengan baik

Kemudian, Sutopo menjelaskan bahwa bukan berarti sebelum masa pemerintahan SBY tidak banyak terjadi bencana. Menurut Sutopo, sebelum masa pemerintahan SBY, belum banyak kejadian bencana alam yang terdata denhan baik. Karena BNPB baru terbentu saat masa pemerintahan SBY.
"Bukan berarti dulu bencannya sedikit. Dulu banyak belum terdata. Dulu sebenarnya banyak terdata. Dalam 1 tahun itu bisa di atas 1000 lebih bencana. Tetapi saat itu, belum terbentuk BNPB. BNPB baru terbentuk 2008," ujar Sutopo.
3. Sutopo sebut tidak ada kaitan jumlah bencana dengan kepemerintahan

Alasan lainnya, lanjut Sutopo, karena teknologi informasi mengenai pendataan masih kurang di masa pemerintahan sebelum SBY. Sehingga, tidak bisa terdata dengan baik. "Sehingga kalau kita lihat, data bencana memang terus meningkat. Ini faktanya. Jadi saya sampaikan, tidak ada kaitan jumlah kejadian bencana terkait dengan kepemerintahan," ungkapnya.
4. Kejadian bencana akibat ulah manusia diprediksi akan terus meningkat

Karena Indonesia terletak di pusaran ring of fire, Sutopo menyampaikan bahwa ke depannya kemungkinan akan banyak laporan kejadian bencana. Namun, kebanyakan bencana yang meningkat adalah bencana karena ulah manusia atau antropogenik.
"Dan memang kejadian bencana juga meningkat, terutama banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan, cuaca ekstrem, itu memang meningkat karena terkait antropogenik atau ulah manusia," terangnya.