BPOM: Paracetamol Diduga Tewaskan 66 Anak Gambia Tak Terdaftar di RI

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan empat produk obat batuk sirup mengandung paracetamol yang diduga memicu kematian puluhan anak di Gambia, Afrika Barat, tak terdaftar di Indonesia.
"Terhadap keempat produk yang diberitakan di Gambia, BPOM telah melakukan penelusuran data dan diketahui bahwa keempat produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia," demikian keterangan resmi BPOM yang dikonfirmasi IDN Times melalui Humas BPOM RI di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
1. BPOM akan lakukan pengawasan rutin

BPOM terus melakukan pengawasan secara komprehensif pre market dan post market dari peredaran produk tersebut di Indonesia.
"BPOM terus melakukan pengawasan rutin terhadap produk obat yang beredar," katanya.
2. Kemenkes Gambia minta hentikan penggunaan sirup paracetamol

Sementara itu dilansir AFP, Kementerian Kesehatan Gambia telah meminta rumah sakit untuk berhenti menggunakan sirup paracetamol. Keputusan ini diambil setelah kematian anak Gambia karena paracetamol.
Sedikitnya 66 anak telah meninggal karena gagal ginjal akut setelah 'peningkatan kasus yang tiba-tiba' di antara anak-anak berusia lima bulan hingga empat tahun, kata kementerian itu dalam laporan 8 Agustus.
3. Gagal ginjal diduga karena paracetamol

Direktur layanan kesehatan Mustapha Bittaye mencurigai, penyebab gagal ginjal tersebut dicurigai karena paracetamol.
"Kami memiliki bukti klinis untuk mencurigai sirup parasetamol mungkin salah satu penyebabnya," kata dia.
"Kami menyarankan staf kami tentang obat-obatan untuk diberikan sambil menunggu kesimpulan dari penyelidikan."