Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dinkes DKI Jakarta Temukan 24 Subvarian BN.1, Ada Satu Pasien Balita

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan 24 kasus Omicron subvarian terbaru yakni BN.1 di Jakarta.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, BN.1 ini pertama kali terdeteksi di Ibu Kota pada 10 Oktober 2022.

"Kondisi 24 pasien tersebut sebanyak 30 persen tanpa gejala, 70 persen gejala ringan, saat ini semua pasien melakukan isolasi mandiri di rumah sebagian besar sudah sembuh," ujar Ngabila saat dihubungi IDN Times, Minggu (12/10/2022).

1. Satu pasien merupakan balita

Ilustrasi tes cepat COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Ngabila merinci 24 pasien subvarian BN.1 ini terdiri dari satu balita, lima anak nonbalita, dua lansia, dan 16 orang usia dewasa.

"Dari kasus tersebut, sebanyak 6,56 persen pasien BN.1 belum mendapatkan vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga," imbuh Ngabila.

2. Varian yang dominan di Jakarta masih XBB

Youtube KEMENKES RI

Ngabila memaparkan, subvarian BN.1 ini berkembang bersamaan dengan varian BQ.1 dan XBB, namun varian yang juga berkembang di Amerika ini belum terlihat dominan.

"Varian dominan di Jakarta seminggu terakhir tetap XBB sebesar 55 persen, kedua BQ.1 35," imbuhnya.

3. Kemenkes monitor varian baru jelang Nataru

Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Diketahui, kasus subvarian baru Omicron BN.1 ini pertama kali terdeteksi di Riau pada 16 September 2022.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan, saat ini pihaknya masih memonitor varian baru ini apakah nanti bisa memicu lonjakan kasus COVID-19 baru jelang Natal danTahun Baru.

"Kita nemuin satu varian yang berbeda, apakah ini jadi potensi peningkatan kasus, kita masih monitor," kata Nadia.

Nadia menerangkan, Omicron Sub Varian BN.1 saat ini juga sudah ada di beberapa negara seperti di Amerika Serikat, Inggris, Austria, Australia, dan India.

"Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention) sedang memonitor varian ini karena terdapat peningkatan kasus dengan varian BN.1. selama satu bulan terakhir," imbuh Nadia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Dini Suciatiningrum
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us