Ini Niat Puasa dan Doa Nisfu Sya’ban
Ilustrasi Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi (ANTARA FOTO/REUTERS/Yasser Bakhsh)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sya’ban sebagai salah satu bulan mulia dan istimewa dalam Islam memiliki banyak keutamaan. Di bulan ini, Allah SWT melimpahkan berkah bagi umat-Nya yang beribadah serta mengamalkan kebaikan.
Berdasarkan ketetapan pada 2021, malam nisfu sya’ban jatuh pada 28 Maret 2021. Inilah saatnya bagi umat Muslim meningkatkan ibadah dan melakukan berbagai amalan kebaikan, sebab pada malam nisfu sya’ban, pahala yang diberikan akan dilipat gandakan.
Salah satu amalan pada Sya’ban adalah berpuasa dan memanjatkan doa pada malam nisfu sya’ban. Berikut beberapa informasi seputar amalan puasa dan doa nisfu sya’ban:
Baca Juga: Fakta dan Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban, Waktu Terbaik untuk Beribadah
1. Puasa sya’ban, ibadah sunah ajang pengampunan dosa manusia
Ilustrasi berbuka puasa (Dok. IDN TImes)Dilansir dari buyayahya.org, puasa sya’ban hukumnya adalah sunah. Puasa ini dilakukan sebagai salah satu cara umat Muslim mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan. Walau pun sunah, amalan-amalan pada malam nisfu syaban, termasuk di antaranya adalah puasa sya’ban, memiliki banyak keistimewaan.
Bagi umat yang menjalani puasa sya’ban, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya. Kecuali bagi orang yang menyekutukan Allah, dan bagi orang yang bertengkar hingga saat malam nisfu syaban belum juga berdamai.
Salah satu perbedaan dari puasa sya’ban dengan puasa Ramadan adalah niat menjalankan puasa sunah nisfu sya'ban bisa dibaca pada malam atau siang hari.
2. Niat berpuasa sya’ban
.jpg)
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)Untuk menjalankan puasa sya’ban, dianjurkan membaca niat terlebih dahulu. Niat puasa sya’ban adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin an ada’i sunnati sya’banna lillahi ta’alaa”
Editor’s picks
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah SWT."
Meski sunah dan tidak memiliki keharusan khusus untuk dilaksanakan, malam nisfu sya’ban dan puasa sya’ban adalah kesempatan terbaik bagi umat Muslim untuk berdoa.
Umumnya, umat Muslim akan berbondong-bondong ke masjid untuk beribadah, serta meminta ampunan dari Allah SWT.
3. Bacaan doa pada malam nisfu sya’ban
Ilustrasi (Pexels/Ali Arapoglu)Dilansir dari islam.nu.or.id, berdoa pada malam nisfu sya’ban adalah waktu terbagi bagi manusia untuk memohon kepada Allah SWT kehidupan yang lebih baik. Seperti panjang umur, murah rezeki, husnul khatimah, dan ketetapan iman.
Umumnya, membaca doa pada malam nisfu sya’ban diselingi dengan membaca tiga kali surat Yasin di sela doa tersebut. Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa berikut ini yang dibaca pada malam nisfu sya’ban.
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.
اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut."
"Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan salawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”
Baca Juga: Malam Nisfu Sya'ban, Baca Yasin dan Berdoa Agar Terhindar dari Wabah
Topik:
Berita Terkini Lainnya
