Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemendagri Minta Pemda Fokus Kendalikan Harga Pangan

Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir (dok. Kemendagri)
Intinya sih...
  • Pemda diminta fokus pada pengendalian Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk mengendalikan inflasi.
  • Harga bawang merah dan gula menunjukkan kenaikan, pemda diminta fokus pada penurunan harga beras.

Jakarta, IDN Times - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, meminta pemerintah daerah (pemda) untuk fokus pada pengendalian Harga Eceran Tertinggi (HET) sebagai upaya strategis dalam mengendalikan inflasi. 

Menurutnya, pengawasan HET harus dilakukan secara optimal untuk mencegah terjadinya fluktuasi harga yang berubah dari minggu ke minggu.

"Bagaimana ini bisa mengatasinya supaya kita tidak dari minggu ke minggu tidak ada perubahan," ucap Tomsi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Senin (11/11/2024), dikutip dari siaran pers.

1. Harga bawang merah dan gula meningkat di beberapa daerah

Pedagang Pasar Raya Padang mengambilkan bawang merah untuk pelanggannya (Foto: Halbert Caniago/IDN Times)

Dia mengatakan, harga bawang merah menunjukkan kenaikan meski masih berada dalam kisaran harga acuan. Pemerintah diminta fokus pada kenaikan harga gula di beberapa daerah. 

Tomsi juga meminta agar dalam pertemuan minggu berikutnya dapat disampaikan laporan perkembangan mengenai hasil intervensi, termasuk penurunan harga beras dan dampaknya terhadap cadangan pangan nasional.

"Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa menyampaikan kembali laporan update terkait dengan upaya mengendalikan harga beras di tingkat konsumen," ujar Tomsi.

2. 10 provinsi dengan inflasi terendah, salah satunya Kalimantan Tengah

Ilustrasi kapal di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dalam rapat koordinasi tersebut, disampaikan daftar 10 provinsi dengan inflasi terendah, yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bengkulu, Papua Selatan, Papua, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Sementara itu, 10 provinsi dengan inflasi tertinggi mencakup Papua Tengah, Papua Pegunungan, Sulawesi Utara, Bali, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Maluku, Kalimantan Utara, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. 

Berdasarkan data inflasi year to date (Januari-Oktober 2024) tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,82 persen. Komoditas seperti rokok kretek mesin, emas perhiasan, kopi bubuk, daging ayam ras, ikan segar, beras, dan bawang merah kerap memberikan andil inflasi terbesar pada periode Januari sampai Oktober 2024. 

Sebaliknya, komoditas seperti tomat, cabai merah, telur ayam ras, dan cabai rawit turut memberikan andil deflasi pada periode yang sama. 

3. Tomsi imbau pemda pantau harga barang kebutuhan pokok

ilustrasi harga bahan pangan meningkat (Freepik.com/Freepik)

Tomsi juga mengimbau pemerintah daerah untuk terus memantau harga-harga yang dinilai berpotensi mengalami kenaikan. Dengan langkah tersebut, pemda dapat merespons dengan cepat perubahan signifikan pada harga barang-barang kebutuhan pokok.

Menurut laporan dari Perum Bulog, pemerintah mencatat harga komoditas seperti gabah di beberapa wilayah masih berpotensi berada di bawah harga acuan.

Penyerapan gabah di wilayah-wilayah tersebut diharapkan dapat meningkatkan cadangan beras Bulog yang kemudian dapat digunakan untuk mengintervensi harga beras agar tetap stabil di tingkat konsumen. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Veronica Theresia Taruh Barguna
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us