Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkes: Virus Kraken Masuk Indonesia Melalui WNA Polandia

Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (25/1/2023) (Rivera Jesica/IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan Virus Corona (COVID-19) Omicron Subvarian XBB 1.5 atau Kraken masuk Indonesia melalui Warga Negara Asing (WNA) Polandia. Virus ini ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).

"Saya sudah dengar, dilaporkan bahwa varian ini sudah ditemukan, dari orang Polandia, dan itu dia kenanya di Balikpapan. Tapi yang bersangkutan sudah sempat travel di beberapa tempat," kata Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023).

1. WNA Polandia masuk ke Indonesia pada 6 Januari 2023

Ilustrasi virus Covid-19. (freepik.com/starline)

Budi menjelaskan, WNA Polandia tersebut masuk ke Indonesia pada 6 Januari 2023 lewat Jakarta. Kemudian, berangkat ke Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 7 Januari 2023.

"Kemudian, dia ke Balikpapan 7 Januari. Kemudian, di rapid antigen negatif, 11 Januari dia mau naik kapal jadi di-PCR sebagai syarat masuk kapal, dan hasilnya positif," ujarnya.

2. Virus Kraken lebih cepat menular, namun potensi mematikannya rendah

Ilustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menkes menyebut, Virus Kraken lebih cepat menular. Namun, tak begitu berpotensi mematikan atau menyebabkan orang yang terinfeksi virus tersebut masuk ke rumah sakit.

"Kraken kemampuan penularannya cepat, tapi dari kemampuan mematikannya atau masuk rumah sakitnya rendah, dan kita sudah lihat, varian ini kan sudah ada di AS, dan perilakunya demikian," kata Budi. 

Karena itu, masyarakat diminta untuk tenang. Apabila merasa tidak enak badan, sebaiknya menggunakan masker di tempat yang berkerumun dan melakukan booster.

"Masyarakat juga harus tahu bahwa varian ini ringan, jadi pastikan boosternya dilaksanakan," tambahnya.

3. Kemenkes punya dua cara agar lebih mudah mengidentifikasi virus

Ilustrasi petugas saat disinfektan COVID-19. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Menkes mengatakan, pihaknya memiliki dua jurus untuk mengontrol pandemik COVID-19. Melalui dua hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kini jauh lebih mudah mengidentifikasi virus baru dan orang yang terpapar COVID-19.

"Kita bisa kontrol pandemi karena kita punya dua hal. Satu, kita bisa identifikasi varian barunya jauh lebih cepat dan tersebar. Dulu kita punya alat WGS cuma 10 ya, sekarang ada banyak," ucap Budi.

"Yang kedua, kita lakukan sero survei rutin. Nah, ini sebenarnya lepas teridentifikasi ini bukti sistem kita bagus, jadi kita bisa cepat tahu ada orang yang kena, dan kena varian baru yang paling advanced," lanjutnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us