Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Anggap Sawit Tak Deforestasi, Walhi: Pernyataan Tak Pakai Akal

ilustrasi kebun kelapa sawit. (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Walhi kritik pernyataan Prabowo yang menyebut pembukaan lahan sawit tidak merusak hutan atau deforestasi
  • Zenzi Suhadi, Direktur Eksekutif Walhi, menilai bahwa pernyataan Presiden Prabowo tidak menggunakan akal dan lebih banyak merugikan lingkungan.

Jakarta, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengkritik pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut pembukaan lahan untuk kelapa sawit tidak merusak hutan atau deforestasi. Direktur Eksekutif Walhi, Zenzi Suhadi, mengatakan, pernyataan Presiden Prabowo itu tidak menggunakan akal.

"Kalau ada pernyataan demikian, berarti dia mengeluarkan pernyataan itu tidak menggunakan akal. Kenapa? Yang harus dihitung itu adalah berapa penurunan kapasitas penyerapan hutan Indonesia terhadap karbon ketika hutan itu berubah menjadi sawit," ujar Zenzi saat dihubungi IDN Times, Selasa (31/12/2024).

Menurutnya, lahan kelapa sawit lebih banyak merugikan lingkungan. Salah satunya meningkatkan suhu rata-rata harian.

"Perkebunan kelapa sawit terbesar pertama di kampung saya itu nyata. Jadi sawit itu selain dia mengakibatkan banjir dan kekeringan, katanya mengganggu kestabilan hidrologi, sawit itu meningkatkan suhu rata-rata harian," ucap dia.

1. Walhi sarankan Prabowo cek review amdal sawit

Presiden Prabowo pada Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2024) (dok. Sekretariat Presiden)

Zenzi kemudian menyarankan agar Prabowo memanggil jajarannya untuk mengecek analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) di semua lahan sawit di Indonesia.

"Di amdal itu pasti terukur datanya, dan diukur datanya sekarang, berapa suhu rata-rata harian, itu pasti akan terjawab. Jadi kalau ada pernyataan menyatakan sawit itu sebagai pohon hutan dan menyerap karbon, itu pernyataan yang keluar tanpa menggunakan akal. Kalau kita menggunakan akal, kita akan sadar bahwasannya sawit itu menghilangkan banyak biodiversitas, dan dia menurunkan secara drastis kapasitas hutan Indonesia sebagai penyerap karbon," kata dia.

2. Prabowo dianggap tidak mengerti mengenai sawit

Pidato Presiden Prabowo saat bertemu dengan mahasiswa Indonesia di Gedung Al-Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada Rabu (18/12/2024) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Walhi menganggap Prabowo tidak mengerti tumbuh-tumbuhan. Dia menceritakan, ada sejumlah pengusaha kelapa sawit yang sejak dulu ingin ada anggapan tanaman tersebut adalah asli Indonesia.

"Prabowo itu Jenderal TNI. Yang dia pahami itu jenis-jenis senjata, granat, bom, itu dia paham. Tapi tumbuhan, Prabowo itu gak akan paham. Ini artinya, sebenarnya memang sudah upaya lama dari kelompok Taipan, kelompok pengusaha sawit, itu ingin menggolongkan sawit itu sebagai sebagai tumbuhan asli Indonesia," ucap dia.

"Tujuannya apa? Itu agar para pemilik perkebunan kelapa sawit, perusahaan-perusahaan yang sudah merampas hutan, yang seharusnya dipindah melalui Undang-Undang Kehutanan, itu selamat. Jadi mereka tidak akan berhadapan dengan konsekuensi hukum jika sawit itu diterjemahkan sebagai tumbuhan Indonesia. Sawit itu sebenarnya bukan tumbuhan hutan Indonesia, sawit itu dari Afrika," sambungnya.

Zenzi juga merasa heran, Prabowo yang belum menjabat sebagai Presiden selama 100 hari sudah mempersilakan perluasan lahan kelapa sawit.

3. Prabowo anggap tuduhan deforestasi terhadap kelapa sawit tak masuk akal

Presiden Prabowo pada Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2024) (dok. Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Prabowo menyoroti tuduhan deforestasi yang diarahkan kepada industri kelapa sawit Indonesia. Menurutnya, tuduhan itu tak berdasar, mengingat kelapa sawit merupakan jenis pohon yang memiliki daun dan mampu menyerap karbondioksida (Co2).

"Apa itu katanya kok membahayakan, deforestation. Namanya kelapa sawit ya pohon, ya kan? Itu dia kan kelapa sawit itu pohon, ada daunnya, ya, dia menyerap karbondioksida," ujar Prabowo dalam Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (30/12/2024).

Prabowo pun mempertanyakan logika di balik tuduhan tersebut. Dia juga mengkritik pihak-pihak yang menurutnya, memberikan tuduhan yang tidak berdasar terhadap kelapa sawit Indonesia.

"Dari mana kok kita dituduh? Yang mboten-mboten (tidak-tidak) aja orang-orang itu. Jadi kita baik-baik aja," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us