Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Proyektil yang Diduga Tewaskan Mahasiswa Kendari Diuji ke Belanda

Ilustrasi penembakan (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo, Randi (21), tewas tertembak peluru tajam usai berunjuk rasa di Kantor DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa waktu lalu. Bukan hanya Randi, seorang ibu hamil juga tertembak di bagian kakinya.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, proyektil yang ditemukan akan diuji hingga ke luar negeri.

"Untuk kepastian, maka proyektil akan diuji ke Belanda dan Australia. Ini upaya kita untuk menguji secara profesional siapa pelakunya," jelas Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/10).

1. Proyektil peluru ditemukan di sekitar lokasi korban

IDN Times/Axel Jo Harianja

Asep menjelaskan, proyektil peluru itu ditemukan di sekitar lokasi korban. Asep pun belum dapat memastikan, apakah proyektil peluru itu ada kaitannya dengan enam anggota polisi yang terbukti membawa senjata api.

"Terkait hasil pengecekan, nanti tim yang akan sampaikan secara keseluruhan," ujar Asep.

2. Enam polisi terbukti membawa senpi saat amankan demo di Kendari

Brigjen Pol.Hendro Pandowo (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Tim investigasi Polri sebelumnya mengungkap kasus kematian mahasiswa bernama Randi (21) di Sulawesi Tenggara (Sultra), saat demonstrasi yang berakhir ricuh di depan gedung DPRD Sultra.

Kepala Biro (Karo) Provost Divisi Propam Polri Brigjen Pol Hendro Pandowo mengatakan, mahasiswa itu tewas karena tertembak.

"Kami tetapkan enam anggota jadi terperiksa, karena saat unras (unjuk rasa) membawa senjata api," ujar Hendro dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jakarta, Kamis (3/10).

Hendro menjelaskan, keenam polisi itu membawa senjata api laras pendek jenis SNW dan HS. Mereka yang berasal dari Polda Sultra dan Polres Kendari berinisial DK, GM, MI, MA, H, dan E.

"Ini kita dalami kenapa senjata itu dibawa saat pengamanan unras, padahal sudah disampaikan Kapolri untuk tidak bawa senjata," tutur dia.

Tim Polri masih menelusuri penembak mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sultra itu. Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Abdullah Silondae, Kendari, polisi menemukan tiga selongsong peluru di saluran drainase depan kantor Disnakertrans Sultra pada Sabtu (28/9) lalu.

3. Dokter forensik pastikan Randi tewas karena senjata api

Ilustrasi korban. IDN Times/Sukma Shakti

Tim gabungan dokter forensik yang melakukan autopsi memastikan Randi tewas karena terkena tembakan senjata api.

Tak hanya Randi, mahasiswa bernama Muh Yusuf Kardawi (19) juga meninggal dunia dalam demonstrasi di Sultra.

Dilansir Antara, Yusuf meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bahteramas Kendari, Sultra. Ia meninggal akibat luka dari benda tumpul. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us