Survei BKT Kemenhub: 193,6 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran 2024

Jakarta, IDN Times - Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan memaparkan hasil survei potensi pergerakan angkutan lebaran 2024.
Survei dilakukan secara daring dengan target 15.000 responden dari populasi penduduk Indonesia di 38 provinsi. Jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin dengan margin of error (MoE) sebesar 0,82 persen.
Hasilnya sebanyak 71,7 persen responden mengungkapkan mereka akan pergi mudik sedangkan 28,3 persen lainnya mengaku tak akan pulang kampung pada momen lebaran 2024 ini.
“Potensi pergerakan nasional pada 2024 71,7 persen atau sebanyak 193,6 juta orang,” tulis BKT dikutip dari hasil survei, Senin (25/3/2024).
1. Mayoritas memilih mudik untuk rayakan Idul Fitri di kampung

BKT menjabarkan, 52,0 persen responden mudik untuk merayakan momen Idul Fitri di kampung halaman mereka masing-masing.
Kemudian 35,2 persen lainnya memilih mudik karena tradisi mengunjungi orang tua sanak saudara di kampung. Sedangkan 10,6 persen lainnya memanfaatkan waktu liburan lebarannya untuk ke lokasi wisata.
2. Peningkatan prediksi dari tahun ke tahun

Survei ini menunjukkan perubahan potensi pergerakan lebaran pada tahun sebelumnya yakni 2022, 2023 dan 2024.
Pada 2022 ada 31,6 persen atau 85,5 juta orang diperkirakan mudik, kemudian pada 2023 ada 45,8 persen atau sebanyak 123,8 juta orang diperkirakan mudik kala itu.
3. Waktu mudik dan balik yang dipilih

Selain itu, BKT menjelaskan dari hasil survei ini terlihat mobilitas masyarakat yang mudik memilih berangkat di waktu-waktu tertentu. Sebanyak 6,38 persen diperkirakan memilih berangkat pada hari pertama lebaran atau Rabu 10 April 2024. Kemudian 5,51 persen memilih mudik pada hari kedua, Kamis 11 April 2024 atau hari lebaran kedua.
Sedangkan untuk arus balik diperkirakan akan dilakukan 40,99 juta pemudik pada hari ketiga setelah lebaran.
Metodologi yang digunakan dalam survei BKT adalah online survei dengan purposive sampling. Wilayah survei mencakup seluruh provinsi dan kabupaten kota di seluruh Indonesia .
Margin error survei BKT sudah memenuhi kriteria yaitu di bawah 5 persen. Data realisasi Lebaran dikumpulkan dari simpul transportasi di bawah Kemenhub, dengan pemantauan terus dikembangkan. Pergerakan yang belum terpantau terutama di simpul lain di luar Jabodetabek.