Volume Sampah Terus Naik, KLHK Optimistis Capai Target Zero Waste 2030

Jakarta, IDN Times — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar optimistis target zero waste atau bebas sampah bisa tercapai di 2030. Hal itu dia sampaikan saat mengungjungi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Mengwitani Kabupaten Badung dan TPST Kabupaten Klungkung, Bali.
Siti menilai proses pengolahan sampah di Provinsi Bali telah cukup maju dan bisa menjadi contoh untuk daerah lainnya agar pengolahan sampah dilakukan dengan baik.
1. Sampah organik dikelola oleh masyarakat dan swasta

Siti mengatakan di TPST tersebut, sampah yang masuk tercatat 17 ton per hari dengan komposisi 64 persennya merupakan sampah organik. Sampah organik itu kemudian diolah kembali bekerja sama dengan pemerintah daerah dan swasta.
“Hasil olahan sampah di TPST tersebut diantaranya menghasilkan kompos untuk keperluan keseharian pupuk dan tanaman, bahan bricket RDF yang dikerjasamakan dengan PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB), sebagai co-firing batubara,” jelas Siti, Kamis (12/1/2023)
2. Masih ada residu dari pengolahan sampah organik

Siti juga menyinggung soal masih adanya residu sekitar 10 persen dari TPA sehingga konsep pengolahan sampah secara tuntas belum tercapai.
Dia mengatakan, pengelolaan sampah di Indonesia perlu kombinasi kerja leadership pemda dan kepala daerah, kelompok swadaya masyarakat, dunia usaha, hingga swasta agar permasalahan sampah bisa tuntas.
“Tentu saja berbagai dinamika di lapangan masih menantang, dan kita akan bekerja keras untuk menyempurnakan semuanya. Optimis bisa (zero waste),” ucap Siti.
3. Volume sampah di Indonesia terus meningkat

Sebagai informasi volume sampah di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. KLHK pada 2021 menyebutkan volume sampah Indonesia tercatat 68,5 juta ton sementara pada 2022 naik mencapai 70 juta ton.
Pada 2021, sebanyak 28,3 persen dari total sampah yang dihasilkan merupakan sampah sisa makanan. Sampah plastik berada di urutan kedua dengan proporsi sebesar 15,73 persen.