Wamendagri Sebut Data Dukcapil sebagai Fondasi Indonesia Emas 2045

- Validitas data Dukcapil adalah fondasi utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
- Data kependudukan yang akurat penting untuk perencanaan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan demokrasi transparan.
Jakarta, IDN Times – Indonesia menuju target Indonesia Emas 2045 dengan ambisi besar menjadi salah satu dari lima negara ekonomi terbesar dunia.
Namun, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto menegaskan, pencapaian tersebut tidak akan terwujud tanpa data kependudukan yang valid dan akurat.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kamis (21/11/2024), Bima mengungkapkan, validitas data Dukcapil adalah fondasi utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas.
1. Data Dukcapil untuk jamin kesejahteraan sosial dan demokrasi

Menurut Bima, data kependudukan yang akurat tidak hanya berguna untuk perencanaan ekonomi, tetapi juga untuk kesejahteraan sosial.
Selain itu, data juga mendukung demokrasi yang lebih transparan, di mana setiap warga negara tercatat dengan baik dalam sistem administrasi kependudukan.
"Untuk demokrasi kita membutuhkan data. Untuk perencanaan pembangunan kita melakukan mapping pemetaan situasi ekonomi sosial hari ini," ujar Bima.
Menurut dia, data Dukcapil sangat penting untuk pemetaan angka kemiskinan dan penyaluran bantuan sosial secara tepat sasaran.
2. Inovasi digital dan infrastruktur publik yang berkelanjutan

Pentingnya pengembangan digital public infrastructure (DPI) yang berbasis data untuk mendukung inovasi di berbagai sektor.
DPI berfungsi sebagai tulang punggung inovasi teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi pelayanan publik dan mempercepat transformasi digital di Indonesia.
"Inovasi itu harus diletakkan dalam ekosistem inovasi, harus menyambung semuanya. Setiap inisiatif dari pemerintah, setiap inovasi di bidang IT harus diletakkan dalam kerangka ekosistemnya," kata Bima.
3. Data valid sebagai landasan perencanaan ekonomi

Menurut Bima, Indonesia hanya akan berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dan peningkatan PDB per kapita hingga 10 ribu dolar AS pada 2045 jika didukung dengan data yang akurat.
Data Dukcapil juga menurut dia, tidak hanya berguna dalam sektor pemerintahan, tetap vital dalam mendukung sektor swasta dan ekonomi digital.
Lebih lanjut, keberhasilan pembangunan nasional, mulai dari penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) hingga penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), sangat bergantung pada ketepatan dan validitas data yang dimiliki.