2 Jurnalis Tewas Dibunuh Kelompok Bersenjata di Meksiko
Jakarta, IDN Times - Yessenia Mollinedo Falconi dan Sheila Johana García Olivera, dua orang jurnalis Meksiko yang bekerja di situs berita daring El Veraz di Cosoleacaque, dikabarkan tewas pada Senin (9/5/2022). Dua orang tersebut masing-masing adalah direktur dan reporter.
Falconi dan Garcia meninggal di kotamadya Cosoleacaque. Mereka tewas ditembak oleh orang-orang bersenjata tak dikenal saat berada di dalam mobilnya. Pembunuhan dua jurnalis tersebut semakin menambah daftar panjang para jurnalis yang tewas di Meksiko dan menempatkan negara itu sebagai negara berbahaya bagi pekerjaan tersebut.
1. Jurnalis ke-10 dan ke-11 yang dibunuh tahun ini
Meksiko selama beberapa tahun telah menyandang sebagai negara paling berbahaya untuk pekerja jurnalis. Untuk tahun ini saja, sudah ada lebih dari sepuluh jurnalis yang dibunuh.
Menurut VOA News, Falconi dan Garcia yang tewas ditembak di dalam mobilnya pada hari Senin adalah jurnalis ke-10 dan ke-11 yang tewas tahun ini. Kantor Kejaksaan Negeri Veracruz mengatakan sedang menyelidiki pembunuhan dua jurnalis tersebut.
Komisi Negara untuk Perhatian dan Perlindungan Jurnalis mengatakan "kami mengutuk serangan terhadap profesi jurnalisme Veracruz ini, memberikan pemantauan segera dan telah membuka penyelidikan."
Menurut komisi tersebut, dua jurnalis itu diserang di luar sebuah toko serba ada di kota Cosoleacaque, negara bagian Veracruz yang berada di pesisir Teluk Meksiko.
2. Pihak perwenang berjanji memburu pelaku kejahatan
Cosoleacaque, tempat dua jurnalis El Veraz dibunuh, merupakan daerah keberadaan kejahatan terorganisir yang terlibat terutama dalam penyelundupan migran. Tapi sejauh ini belum tidak ada indikasi langsung tentang siapa yang bertanggung jawab atas kematian dua jurnalis tersebut.
"Kami akan menemukan pelaku kejahatan ini, akan ada keadilan dan tidak akan ada impunitas seperti yang kami katakan dan lakukan dalam kasus lain," kata Gubernur Veracruz Cuitlahuac Garcia, dilansir ABC News.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador telah menjanjikan program "tanpa impunitas" untuk menyelidiki pembunuhan semacam itu. Namun dia dikritik karena kasus pembunuhan jurnalis jarang diselesaikan oleh pihak berwenang.
Meksiko sendiri sebenarnya juga memiliki program perlindungan bagi jurnalis dan pembela hak asasi manusia. Mereka akan menerima dukungan seperti perangkat elektronik atau tombol panik untuk memperingatkan pihak berwenang atas ancaman yang datang. Tapi tidak diketahui apakah Falconi dan Garcia terdaftar dalam program itu.
3. Empat hari sebelumnya seorang jurnalis ditemukan tewas
Sebelum Falconi dan Garcia, ada jurnalis Meksiko lain yang ditemukan tewas di sebuah jalan tanah dekat tempat barang rongsokan di ibu kota Culiacan, negara bagian Sinaloa. Jurnalis tersebut bernama Luis Enrique Ramirez dan mayatnya ditemukan terbungkus plastik.
Dilansir Al Jazeera, Ramirez menjadi jurnalis kesembilan yang dibunuh di Meksiko pada tahun 2022 ini. Mayatnya ditemukan pada hari Kamis, 5 Mei 2022. Jaksa mengatakan dia meninggal karena beberapa pukulan di kepala.
Ramirez terdaftar sebagai direktur pendiri situs Fuentes Fidedignas. Beberapa jam sebelum mayatnya ditemukan, dia dikabarkan telah diculik di dekat rumahnya.
"Luis Enrique Ramirez adalah seorang jurnalis yang sangat profesional dan cakap," ujar Francisco Chiquete, seorang rekan reporter di Culiacan.
Ramirez berada di Sinaloa, sebuah daerah yang terkenal dengan keberadaan kartel narkoba Sinaloa pimpinan Joaquin "El Chapo" Guzman. Situs web Ramirez disebut relatif sedikit meliput kekerasan kartel narkoba tapi sering melaporkan perselisihan politik lokal, yang dapat menjadi subjek yang berisiko bagi wartawan di negara bagian tersebut.
