5 Perkembangan Terkini Perang Rusia-Ukraina

Jakarta, IDN Times - Invasi Rusia terus berlanjut dan pertempuran sengit semakin meningkat di Kharkiv, Ukraina. Pada Sabtu (11/5/2024), Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya merebut lima desa di perbatasan Ukraina-Rusia.
Gubernur Oleh Syniehubov mengatakan, pertempuran terjadi di wilayah yang berjarak 3 hingga 5 kilometer dari perbatasan. Dia mencatat, saat ini ibu kota wilayah tersebut tidak berada dalam ancaman dan tidak ada kebutuhan untuk mengevakuasi sekitar 1,3 juta penduduknya.
Di sisi lain, Ukraina juga melancarkan serangan pesawat nirawak ke wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Kharkiv. Serangan itu menewaskan satu perempuan dan puluhan lainnya terluka.
Berikut ini lima perkembangan terkini perang Rusia-Ukraina.
1. Ukraina tidak mengonfirmasi klaim Rusia

Rusia melancarkan serangan darat besar sejak Jumat. Rudal dan drone pasukan Rusia juga menargetkan wilayah tersebut, menghancurkan beberapa bangunan.
Dilansir Associated Press, ketika Moskow mengklaim merebut lima desa di Kharkiv dalam serangannya, Ukraina tidak mengonfirmasi. Namun, jurnalis Ukraina melaporkan bahwa desa Borysivka, Ohirtseve, Pylna dan Strilecha direbut pada Jumat.
Rusia juga menambahkan bahwa pasukannya merebut desa Pletenivka.
Pada Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pertempuran masih terjadi di Strilecha dan Pletenivka, serta Krasne, Morokhovets, Oliinykove, Lukyantsi dan Hatyshche.
"Pasukan kami melakukan serangan balik di sana untuk hari kedua, melindungi wilayah Ukraina," katanya.
2. Ibu kota Kharkiv tidak berada di bawah ancaman

Gubernur Syniehubov menjelaskan, telah terjadi pertempuran di lima desa yang diklaim telah direbut Rusia. Lebih dari 1.700 warga sipil mengungsi.
"Kami memahami dengan jelas kekuatan apa yang digunakan musuh di utara wilayah kami. Tentu saja, eskalasi dapat meningkat, tekanan dapat meningkat, mereka dapat memperkuat unit militernya, kehadiran militernya," katanya, dikutip VOA News.
Tapi untuk saat ini, Syniehubov mengatakan ibu kota Kharkiv tidak berada dalam ancaman. Para penduduk masih tetap bisa tinggal di sana meski ada serangan rudal dan drone rutin.
"Sampai saat ini musuh terus menekan di utara wilayah kami. Pasukan kami telah berhasil menggagalkan sembilan serangan," ujarnya.
3. Pengakuan warga yang mengungsi
Kharkiv adalah salah satu wilayah Ukraina yang paling awal diserang Rusia. Tapi sejak September 2022, sebagian besar wilayah tersebut di bawah kendali Kiev. Kini pasukan Moskow kembali menyerang wilayah tersebut, membuka front pertempuran baru.
Dilansir The Moscow Times, dari ribuan pengungsi akibat serangan Rusia terbaru, banyak yang berusia lanjut. Seorang perempuan berusia 61 tahun, Lyubov Nikolaieva, mengatakan terpaksa meninggalkan desa Lyptsi akibat serangan pasukan Kremlin.
"Mustahil untuk tinggal di sana. Tembakan terus terjadi, bom udara berpemandu dan mortir bersiul di atas kepala. Ini menjadi sangat menakutkan," katanya.
Dmytro Tkachenko, seorang pekerja bantuan yang mengevakuasi warga, mengatakan situasi sulit berlangsung di arah Vovchansk dan Lyptsi.
"Ada beberapa pergerakan (pasukan) dan saat ini, hal itu sangat mempersulit evakuasi dari daerah tersebut, karena sangat berbahaya," jelasnya.
4. Ukraina serang Belgorod

Pada 12 Mei, Ukraina dilaporkan meluncurkan serangan rudal ke wilayah Belgorod, Rusia. Serangan itu menyebabkan 22 gedung apartemen, empat fasilitas komersial, dan kaca dua rumah sakit mengalami kerusakan.
Dilansir Tass, serangan tersebut juga menewaskan seorang perempuan dan 29 lainnya terluka.
"Kota Belgorod dan distrik Belgorod mendapat serangan hebat dari angkatan bersenjata Ukraina. Saya tiba di lokasi yang terkena serangan penembakan. Sayangnya, seorang warga sipil terbunuh. Wanita tersebut meninggal karena luka-lukanya sebelum kru ambulans tiba," kata Gubernur Vyacheslav Gladkov.
5. Ukraina serang kilang minyak Volgograd
Pada Minggu, wilayah Volgograd di Rusia selatan juga mengalami serangan pesawat nirawak. Serangan menyebabkan kebakaran singkat di kilang minyak dan tidak ada laporan korban jiwa.
"Pada malam tanggal 12 Mei, pasukan pertahanan udara dan peperangan elektronik melawan drone di wilayah wilayah Volgograd," kata Gubernur Andrei Bocharov, dikutip Bloomberg.
Kilang minyak diketahui milik perusahaan raksasa energi LUKoil. Tapi perusahaan tidak mengomentari insiden tersebut.
Kilang Volgograd mampu memproses 14,8 juta ton minyak per tahun. Ini salah satu kilang terbesar di Rusia. Kiev pernah menyerangnya dengan drone pada Februari yang membuat kilang tersebut menghentikan sementara operasinya.