Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

500 Hari Perang Rusia-Ukraina, Lebih dari 9 Ribu Warga Sipil Tewas

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan, perang Rusia-Ukraina hari ke-500 telah merenggut lebih dari 9 ribu nyawa warga sipil, termasuk 500 anak-anak.

Misi Pemantau Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina (HRMMU) mengatakan, pada Jumat (7/7/2023), bahwa mereka menyesalkan biaya sipil yang mengerikan dari perang di Ukraina. Kendati telah mencatat 9 ribu korban, misi tersebut memperingatkan bahwa jumlah korban sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi daripada angka kematian terkonfirmasi.

"Hari ini kami menandai tonggak suram lainnya dalam perang yang terus menimbulkan korban mengerikan pada warga sipil Ukraina," kata Noel Calhoun, wakil kepala HRMMU, dilansir Al Jazeera.

1. Jumlah korban perang lebih banyak dari permusuhan sejak aneksasi Krimea

Ilustrasi jasad. (IDN Times/Mardya Shakti)

Tahun ini, jumlah korban di Ukraina rata-rata lebih rendah daripada tahun 2022, namun angka itu mulai naik lagi pada Mei dan Juni.

Pada 27 Juni, 13 warga sipil, termasuk empat anak, tewas dalam serangan rudal di Kramatorsk di timur Ukraina.

Di kota Lviv, Ukraina barat, sekitar 10 orang tewas dan 37 lainnya terluka dalam serangan rudal pada Kamis pagi, yang disebut wali kota sebagai serangan terbesar terhadap infrastruktur sipil sejak invasi dimulai.

PBB mengatakan, serangan itu juga yang pertama terjadi di kawasan yang dilindungi oleh Konvensi Warisan Dunia dan telah merusak sebuah bangunan bersejarah.

Misi pemantauan PBB di Ukraina juga mencatat tiga kali lebih banyak warga sipil tewas dalam 500 hari terakhir, dibandingkan dengan seluruh 8 tahun permusuhan sebelumnya di Ukraina timur, ketika separatis yang didukung Rusia merebut Krimea dan daerah lainnya.

2. Tahun lalu Rusia disorot karena kekejamannya di Bucha

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Rusia secara teratur membombardir Ukraina dengan serangan udara, termasuk tembakan artileri dan rudal sembarangan yang sangat mematikan bagi warga sipil. Rusia juga telah menyerang infrastruktur sipil dan jalur pasokan, merampas listrik dan air warga sipil.

Kota Bucha dan Mariupol menjadi buah bibir atas kekejaman Rusia tahun lalu, setelah laporan dan potret pembantaian di sana mengejutkan dunia dan memicu tuduhan kejahatan perang dan bahkan genosida.

3. AS akan berikan senjata berbahaya ke Ukraina

Ilustrasi White House (Unsplash/Stephen Walker)

Pada Jumat, Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa mereka akan memberikan pasukan Ukraina dengan munisi tandan, yang dikecam oleh kelompok hak asasi manusia karena bahaya yang ditimbulkan pada warga sipil dengan penggunaan senjata semacam itu.

Bom cluster melepaskan sejumlah besar bom di wilayah yang luas dan sifat bahan peledak yang tidak pandang bulu menghadirkan ancaman besar bagi warga sipil, baik selama konflik maupun lama setelahnya karena persentase bom yang gagal meledak.

Lebih dari 120 negara telah menandatangani Konvensi PBB 2008 tentang Munisi Tandan untuk melarang penggunaannya, dilansir AFP.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us