Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KALEIDOSKOP: 7 Bencana Alam Paling Mematikan Selama 2023

Puing bangunan gempa Turki (dok. Wikimedia Commons/VOA)

Jakarta, IDN Times - Tahun 2023 akan berakhir beberapa jam lagi. Banyak musibah dan bencana alam sepanjang tahun yang telah merenggut ribuan nyawa manusia. 

Dilansir dari berbagai sumber, berikut IDN Times sajikan 7 bencana alam terbesar di dunia sepanjang 2023.

1. Banjir bandang Libya

Ilustrasi banjir. (IDN Times/Mardya Shakti)

Banjir bandang akibat ‘Badai Daniel’ menerjang Derna, Libya sejak 10 September 2023 hingga beberapa hari. Gelombang air memicu dua bendungan runtuh hingga menyebabkan lebih dari 4.352 orang meninggal dunia, sedikitnya 43 ribu orang mengungsi, dan sebanyak 8 ribu orang hilang. Diprediksi sekitar 25 persen kota Derna terdampak banjir.

Banyaknya korban jiwa diduga karena pemerintah daerah tidak mengambil langkah penanganan yang tepat. Diketahui, pada 9 September warga Derna sudah mendapat peringatan seputar ancaman banjir. Alih-alih melakukan evakuasi, pemerintah justru memberlakukan jam malam yang malah membuat warga terjebak.  

2. Gempa Maroko

Gempa bumi di Maroko.(Dok.Humas UMY)

Gempa berkekuatan magnitudo 6,8 terjadi di Maroko pada 8 September 2023. Gempa yang berpusat di Pegunungan High Atlas, barat daya Marrakesh menyebabkan lebih dari 3 ribu orang tewas dan 5.600 orang terluka. Bencana ini juga tercatat sebagai gempa terburuk yang menimpa Afrika Utara dalam 60 tahun terakhir.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan lebih dari 300 ribu orang terdampak gempa bumi, dengan 100 ribu di antaranya adalah anak-anak.

3. Gempa di Turki dan Suriah

Gempa 7,8 M guncang Turki dan perbatasan Turki-Suriah. (dok. Turkiye Ministry of National Defence)

Gempa dahsyat terjadi di Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 dengan intensitas magnitudo 7,8 dan disusul gempa dengan magnitudo 7,5. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 20 Februari 2023, gempa terjadi lagi dengan kekuatan magnitudo 6,8.

Serentetan gempa tersebut merenggut lebih dari 59.259 nyawa, mengakibatkan 121.704 orang terluka, dan 297 orang menghilang. Secara lebih spesifik, 50 ribu orang meninggal di Turki dan sisanya di Suriah.

Upaya evakuasi menjadi tantangan tersendiri karena para korban harus berjuang di tengah musim dingin.

4. Gempa di Afghanistan

ilustrasi gempa bumi (unsplash.com/Jose Antonio Gallego Vázquez)

Gempa berkekuatan magnitudo 6,3 mengguncang Afghanistan barat pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sedikitnya 1.480 orang dan melukai ribuan lainnya.

Bencana ini memperburuk kondisi kerawanan pangan yang sudah genting dan semakin membahayakan perempuan di negara tersebut.

5. Hujan dan badai di Malawi

Ilustrasi Badai Angin Topan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Selama enam hari pada awal bulan Maret, hujan lebat akibat Topan Tropis Freddy melanda Malawi dan merenggut nyawa sedikitnya 679 orang. Data yang berbeda disampaikan oleh Presiden Malawi, Lazarus Chakwera yang mengatakan jumlah korban kemungkinan melebihi seribu orang.

Meskipun Malawi menanggung dampak paling parah dari kehancuran ini, negara-negara lain di Afrika bagian selatan juga tidak luput dari dampaknya. Sedikitnya 17 orang tewas di Madagaskar, dan sedikitnya 183 orang tewas di Mozambik, di mana 184 ribu orang mengungsi.

6. Kebakaran di Hawaii

ilustrasi kebakaran hutan termasuk deforestasi (pexels.com/Pixabay)

Kekeringan dan hembusan di Pulau Maui, Hawaii pada 8 Agustus memicu kebakaran selama tiga hari. Kebakaran tersebut akhirnya merenggut nyawa sedikitnya 100 orang, menjadikannya sebagai salah satu kebakaran hutan paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat.

Pusat Bencana Pasifik Universitas Hawaii dan Badan Manajemen Darurat Federal memperkirakan, dibutuhkan biaya pembangunan kembali sebesar 5,52 miliar dolar AS untuk memulihkan situasi di wilayah bencana.

7. Banjir di China

ilustrasi banjir (unsplash.com/Chris Gallagher)

Curah hujan tinggi juga menyebabkan banjir bandang di China. Pada 13 Agustus, banjir bandang dan tanah longsor di desa Waiziping, Kota Xi’an merenggeut nyawa 24 orang. Bencana itu berdampak terhadap 900 rumah tangga. Lebih dari 3 ribu orang dievakuasi dari wilayah Sangzi, Shimen, dan Yongshun, serta Kota Zhangjiajie.

Topan Saola juga menghantam China pada 2 September yang menyebabkan lebih dari 880 ribu orang dievakuasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us