Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RSF Sasar Sekolah TK di Sudan, 46 Anak-anak Jadi Korban Tewas

pengungsi Sudan di Chad. (Foreign, Commonwealth & Development Office, CC BY 2.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/2.0>, via Wikimedia Commons)
pengungsi Sudan di Chad. (Foreign, Commonwealth & Development Office, CC BY 2.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/2.0>, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Serangan RSF dilakukan beruntun dengan empat rudal dan drone bunuh diri, menargetkan taman kanak-kanak, rumah sakit, dan warga sipil.
  • Pemerintah Sudan desak dunia tidak tinggal diam terhadap serangan tersebut yang dianggap sebagai tindakan terorisme yang belum pernah terjadi sebelumnya.
  • Wilayah Kordofan menjadi titik panas baru konflik Sudan setelah jatuhnya kota el-Fasher di Darfur ke tangan RSF bulan lalu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times- Kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) melancarkan serangan drone mematikan ke wilayah Kalogi, negara bagian Kordofan Selatan, Sudan, pada Kamis (4/12/2025). Pemerintah Kalogi, pada Sabtu, menyatakan korban tewas akibat serangan yang menargetkan taman kanak-kanak (TK) dan fasilitas sipil ini telah mencapai 116 orang.

Total 46 anak-anak menjadi korban jiwa dalam insiden tragis ini. Kementerian Luar Negeri Sudan mengecam serangan RSF dan menyebutnya sebagai genosida terhadap warga sipil.

1. Serangan RSF dilakukan beruntun

pengungsi Sudan di Chad. (Foreign, Commonwealth & Development Office, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
pengungsi Sudan di Chad. (Foreign, Commonwealth & Development Office, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Serangan tersebut melibatkan penggunaan empat rudal dan drone bunuh diri yang menyasar area permukiman padat penduduk. Sumber militer menyebut RSF berkoordinasi dengan faksi Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N) dalam melancarkan operasi ini.

Metode serangan yang digunakan tergolong sangat keji karena menerapkan taktik serangan ganda. Setelah serangan pertama menghantam TK, pasukan RSF kembali menyerang warga dan tim medis yang berkumpul untuk menyelamatkan para korban.

Rumah Sakit Qadir dan gedung pemerintahan setempat juga tidak luput dari pengeboman tersebut. Jaringan Dokter Sudan melaporkan paramedis yang tiba di lokasi kejadian justru menjadi target serangan susulan yang tidak terduga.

Jumlah korban jiwa simpang siur akibat pemadaman komunikasi di wilayah tersebut, tapi angkanya dipastikan sangat tinggi. Kementerian Luar Negeri Sudan mengonfirmasi 79 tewas dengan 43 di antaranya anak-anak, sementara pejabat lokal Kalogi menyebut angka kematian mencapai 116 orang.

2. Pemerintah Sudan desak dunia tidak tinggal diam

Pemerintah Sudan mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan terorisme yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka menilai diamnya dunia internasional justru membuat para milisi semakin berani melakukan kekejaman.

“Milisi menargetkan taman kanak-kanak dengan roket yang diluncurkan dari drone dengan tujuan membunuh banyak anak-anak. Serangan ini menjadi bukti baru bahwa milisi menafsirkan diamnya komunitas internasional sebagai dorongan dan persetujuan atas kekejaman mereka yang berkelanjutan,” ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Sudan, dilansir Anadolu Agency.

Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) turut mengecam pembunuhan massal anak-anak di lingkungan sekolah ini. Perwakilan UNICEF untuk Sudan mendesak semua pihak menghentikan serangan terhadap fasilitas pendidikan dan membuka akses bantuan kemanusiaan.

“Membunuh anak-anak di sekolah mereka adalah pelanggaran hak anak yang mengerikan. Anak-anak tidak boleh menanggung akibat dari konflik, hentikan serangan ini segera dan izinkan akses aman bagi bantuan kemanusiaan,” tutur Sheldon Yett, perwakilan UNICEF, dilansir Al Jazeera.

3. Kordofan jadi titik panas baru konflik Sudan

Wilayah Kordofan kini menjadi medan pertempuran sengit baru setelah jatuhnya kota el-Fasher di Darfur ke tangan RSF bulan lalu. Posisi Kordofan sangat strategis karena menjadi penghubung antara wilayah Darfur di barat dan wilayah yang dikuasai pemerintah di timur.

Penguasaan atas kota-kota besar di Kordofan akan memberikan RSF rute langsung menuju ibu kota Khartoum. Tentara Sudan berupaya mempertahankan wilayah ini untuk melindungi basis militer mereka di bagian tengah dan utara negara.

PBB telah memperingatkan risiko terulangnya kekejaman massal seperti yang terjadi di Darfur ke wilayah Kordofan. Komisaris Tinggi PBB untuk HAM mencatat setidaknya 269 kematian warga sipil akibat serangan udara dan eksekusi sejak RSF merebut Bara, Kordofan Utara, pada akhir Oktober lalu.

Perang saudara di Sudan yang memasuki tahun ketiga ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Pertempuran antara militer Sudan dan RSF telah menewaskan puluhan ribu orang dan memaksa lebih dari sembilan juta warga mengungsi dari rumah mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Bebas dari Jerat Hukum AS, Eks Presiden Honduras Terancam Hukum di Negaranya

08 Des 2025, 07:09 WIBNews