Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usai Dibom, Korsel Tetapkan Pocheon sebagai Zona Bencana

Ilustrasi jet tempur. (pixabay.com/Military_Material)
Ilustrasi jet tempur. (pixabay.com/Military_Material)
Intinya sih...
  • Penjabat Presiden Korsel instruksikan daerah Pocheon sebagai bencana khusus untuk pemulihan warga terdampak pengeboman jet tempur AU Korsel.
  • 29 orang terluka akibat pengeboman yang tidak disengaja, termasuk 15 warga sipil dan 14 anggota militer, serta 6 warga negara asing.
  • Kementerian Pertahanan membentuk komite ad hoc untuk mendukung pemulihan desa Nogok-ri yang dibom, sementara AS dan Korsel hentikan latihan tembak langsung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Penjabat Presiden Korea Selatan (Korsel), Choi Sang-mok, menginstruksikan para pejabat pada Sabtu (8/3/2025), untuk segera menyatakan daerah Pocheon sebagai daerah bencana khusus. Hal itu guna memastikan pemulihan dan dukungan yang cepat bagi warga.

Baru-baru ini, sebuah desa di utara Pocheon mengalami kerusakan besar, akibat pengeboman yang tidak disengaja oleh jet tempur Angkatan Udara (AU) Korsel. Pada Jumat (7/3/2025), Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa total 29 orang terluka akibat serangan bom jet tempur tersebut, dilansir Korea Herald.

1. Warga sipil, asing hingga anggota militer menjadi korban

Pada 6 Maret, dua jet tempur KF-16 secara tidak normal menjatuhkan 8 bom MK-82 di luar tempat latihan di Pocheon, sekitar 40 km di utara Seoul, selama latihan tembak langsung. Insiden ini mengakibatkan banyak orang terluka dan kerusakan bangunan.

Tercatat pada Jumat, sebanyak 15 warga sipil dan 14 anggota militer terluka akibat pengeboman tersebut, termasuk 6 warga negara asing. Jumlah tersebut naik dari 15 orang yang dilaporkan pada hari sebelumnya. Dari Jumlah itu, 2 warga sipil Korsel mengalami luka serius.

Adapun 6 warga negara asing yang terluka, yakni 4 warga negara Thailand, 1 warga negara Nepal, dan 1 warga negara Myanmar. Mereka semua menderita luka ringan.

Menurut Kementerian Pertahanan, saat ini terdapat 7 warga sipil, yang terdiri dari 1 warga Thailand dan 1 warga Myanmar, serta 2 tentara sedang menerima perawatan di rumah sakit. Sementara itu, beberapa prajurit terluka setelah tiga bom jatuh di dalam pangkalan Angkatan Darat di dekatnya.

Penjabat Menteri Pertahanan Kim Seon-ho meminta maaf atas kecelakaan tersebut dan berjanji akan melakukan upaya maksimal untuk memulihkan properti yang rusak dan memberikan kompensasi.

"Melalui investigasi menyeluruh, (kami) akan menentukan penyebab kecelakan dengan jelas dan akan mengambil tindakan yang diperlukan secara menyeluruh untuk mencegah kecelakaan seperti itu," ujar Kim dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Yonhap.

2. Respons militer Korsel dinilai lamban

Ilustrasi bendera Korea Selatan. (pexels.com/Mirko Kuzmanovic)
Ilustrasi bendera Korea Selatan. (pexels.com/Mirko Kuzmanovic)

Kementerian Pertahanan telah membentuk komite ad hoc, guna mendukung upaya pemulihan di desa Nogok-ri yang dibom. Di sisi lain, militer juga menghadapi kritik atas responsnya yang relatif lambat terhadap pemboman tersebut. 

Terkait insiden itu, petugas pemadam kebakaran segera menanggapi pengeboman setelah menerima laporan satu menit setelah kejadian. Namun, Kepala Staf Gabungan baru menerima laporan pertama tentang insiden pengeboman sekitar 20 menit kemudian.

Menurut seorang pejabat AU mengutip penyelidikan awal, kesalahan pilot diduga menjadi penyebab pengeboman tidak disengaja tersebut. Alasannya, salah satu pilot jet salah memasukkan koordinat target sebelum lepas landas. 

3. Latihan gabungan tembak langsung AS-Korsel ditangguhkan

Pasukan Amerika Serikat (AS) di Korea mengatakan bahwa mereka telah sepakat untuk menghentikan semua latihan tembak langsung selama latihan gabungan.

"Militer AS dan Korsel telah sepakat untuk menghentikan semua latihan tembak langsung sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," ujar juru bicara Pasukan AS di Korsel (USFK), Ryan Donald, dalam sebuah pernyataan.

Langkah ini sejalan dengan pengumuman militer Korsel sebelumnya yang menangguhkan semua latihan tembak langsung, hingga pihak berwenang menentukan penyebab pasti pengeboman melalui penyelidikan.

USFK telah mengonfirmasi bahwa tidak ada pesawat Angkatan Udara AS yang terlibat dalam latihan tembak langsung pekan ini. Disebutkan pula, sekutu berencana untuk melaksanakan latihan simulasi komputer pada musim semi utama mereka pekan depan sesuai jadwal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us