Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Venezuela Sebut Kanada Picu Instabilitas di Karibia

ilustrasi bendera Venezuela (unsplash.com/pikadzu)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Venezuela Yvan Gil, pada Senin (24/6/2024), menyebut bahwa Kanada menjadi salah satu faktor pemicu instabilitas di kawasan Karibia. Pernyataan ini disampaikan setelah dukungan Kanada kepada Guyana soal sengketa wilayah Esequibo. 

Beberapa bulan terakhir, ketegangan antara Venezuela-Guyana mulai mereda di tengah sengketa wilayah Esequibo. Namun, Caracas disebut terus memiliterisasi area perbatasan kedua negara, terutama area yang berbatasan langsung dengan Esequibo. 

1. Sebut Kanada membiarkan Guyana berada di dalam kolonialisme

Gil menuding Kanada ikut campur dalam urusan dalam negeri Venezuela dan kontroversi soal sengketa wilayah di Guyana. Ia menyebut Kanada membiarkan Guyana tenggelam dalam kolonialisme. 

"Kanada tidak punya hak untuk berbicara dalam perselisihan antara Venezuela-Guyana soal wilayah Esequibo. Dengan ini, maka pemerintahan gagal Kanada mendedikasikan diri ikut campur dalam permasalahan ini," terangnya, dikutip Europa Press

"Ottawa telah membiarkan pemerintah Guyana tidak menyadari klaim kolonialis terkait kontroversi ini dan tenggelam di dalam perbudakan, sehingga bersedia menyerahkan Esequibo dan seluruh negaranya kepada korporasi transnasional," tambahnya. 

Ia menambahkan bahwa satu-satunya jalan untuk menyelesaikan permasalahan sengketa wilayah Guyana-Venezuela adalah dengan memulai negosiasi perdamaian berdasarkan Perjanjian Jenewa 1966. 

2. Kanada minta Venezuela hormati hukum internasional

Komisaris Tinggi Kanada di Guyana, Mark Berman, mengatakan bahwa Kanada berdiri di belakang Guyana terkait kontroversi perbatasan dengan Venezuela. Ia pun mendesak Caracas untuk menghormati hukum internasional. 

"Pemerintah Kanada memperhatikan tensi Guyana-Venezuela dan kami menyatakan dukungkan kepada rakyat, pemerintah Guyana, dan kami mendesak agar hukum internasional terus dihormati. Kami menyatakan pentingnya hubungan Kanada dengan Guyana," ungkapnya, dikutip Mercopress.

"Kami akan bekerja sama Guyana karena hubungan Kanada-Guyana didasari dari sejarah rakyat ke rakyatnya. Kanada selalu menjadi rekan terdekat Guyana dan kami akan terus melanjutkan penguatan hubungan dan mencapai tujuan pembangunan sosial-ekonomi," sambungnya. 

3. Negara G7 perhatikan situasi sengketa wilayah Esequibo

Presiden Guyana, Irfaan Ali dan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro di Kingstown, Kamis (14/12/2023). (twitter.com/presidentaligy)

Pada Pekan lalu, pemimpin negara G7, termasuk Kanada, mengatakan sudah memperhatikan situasi Venezuela-Guyana di tengah sengketa wilayah. Mereka pun menyambut baik keputusan melanjutkan dialog dalam menyelesaikan masalah. 

"Kami menyambut baik dan puas terhadap upaya melanjutkan dialog antara kedua pihak. Meskipun kami mengharapkan agar Caracas mengurungkan niatnya dalam inisiatif yang berujung pada pengrusakan stabilitas kawasan," ungkapnya. 

Dilaporkan EFE, pada 11 Juni, Venezuela dan Guyana sudah menghadiri pertemuan virtual di ICJ (International Court of Justice). Keduanya membicarakan terkait dengan lanjutan penyelesaian sengketa wilayah Esequibo. 

Sementara itu, Guyana sudah mengotorisasi lisensi pengeboran minyak kepada perusahaan Amerika Serikat (AS), ExxonMobil pada area maritim Esequibo yang diklaim sebagai milik Venezuela. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us