Anjing Pelacak dan Orang Pintar Ikut Bantu Cari Korban Longsor Bantul
Bantul, IDN Times - Petugas terus berusaha mencari dua korban yang tertimbun longsor di Kabupaten, Bantul, Yogyakarta. Pencarian bahkan melibatkan anjing pelacak.
Selain anjing pelacak, petugas SAR gabungan juga dibantu oleh "orang pintar" yang mengetahui keberadaan dua korban, yang disebut masih berada di sekitar rumah saat longsor menerjang.
1. Korban diindikasikan berada tak jauh dari lokasi rumah
Komandan Kodim 0279 Bantul, Letkol (Kav) Didi Cahyadi mengatakan, pada pencarian di hari kedua, Selasa (20/3), Polri sudah mengerahkan anjing pelacak dan diindikasikan keberadaan dua korban tidak jauh dari lokasi rumah mereka.
"Kita akan maksimalkan dengan kerja keras, dengan tim yang ada saat ini," ucap Didi.
2. Faktor keamanan dan cuaca membuat operasi pencarian dihentikan sementara
Namun karena kondisi sudah mulai gelap, pencarian dihentikan sementara karena jika operasi pencarian dilakukan pada malam hari akan tidak efektif, selain itu juga harus dipikirkan keamanan petugas pencarian.
"Ya untuk hari ini kita sampai jam 18.00 WIB dan jika tidak berhasil menemukan, dilanjutkan besok pagi dan mudah-mudahan membuahkan hasil," ujarnya.
3. Akan ada tambahan alat berat lagi
Pada pencarian di hari ketiga besok, rencananya akan didatangkan lagi satu alat berat untuk mempercepat operasi pencarian dan membuahkan hasil.
"Hari ini ada tambahan satu alat berat, sehingga total tiga alat berat namun belum mendapatkan hasil," terang Didi.
4. Operasi pencarian berlangsung selama tiga hari
Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, operasi pencarian sesuai SOP berlangsung selama tiga hari. Jika dalam waktu itu korban belum ditemukan, pencarian masih bisa diperpanjang hingga satu pekan.
Tapi jika dalam masa perpanjangan itu korban belum juga ditemukan, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak keluarga korban untuk mencari solusi terbaik.
"Ya semoga besok di hari ketiga ketemu dua korban. Apalagi ada titik terang keberadaan korban, namun memang lokasi di mana korban berada banyak tertimbun rerumpunan pohon bambu, sehingga menjadi kendala tersendiri. Apalagi tanah yang menimbun rumah cukup tinggi," kata Dwi.
