Waduh, Anies Akui Ada 15 Kelurahan di Jakarta Gak Punya Puskemas!
Jakarta, IDN Times - Provinsi DKI Jakarta di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan ini masih memiliki sejumlah daerah yang belum dilengkapi pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Pernyataan Anies itu diwakilkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Jumat (27/11/2020).
"Kamis sampaikan bahwa dari 267 kelurahan yang ada di Jakarta, masih terdapat 15 kelurahan yang tidak memiliki Puskesmas," kata Riza. Dia pun memastikan hal itu akan menjadi prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
1. Dinas Kesehatan terkendala pencarian lahan
Dia mengatakan bahwa Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah berupaya untuk memenuhi kebutuhan puskesmas di sejumlah daerah tersebut. Namun, mereka masih terkendala di lapangan.
"Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya pencarian lahan pembangunan, namun hingga saat ini belum tersedia lahan yang tepat sesuai dengan syarat dalam Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas," jelas Riza.
2. Anies upayakan langkah promotif dan preventif di 15 kelurahan tersebut
Untuk sementara, kata Riza, Pemprov DKI Jakarta mengoptimalkan pelayanan kesehatan promotif dan preventif di 15 kelurahan tersebut. Caranya adalah dengan ekgiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dan Puskesmas Keliling.
Selain itu, ada pula tim tenaga kesehatan yang tergabung dalam Tim Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH). Mereka bertugas memberikan pelayanan kesehatan secara door to door.
"Selanjutnya pelayanan upaya kesehatan perorangan dilakukan di puskesmas kecamatan atau kelurahan terdekat," jelasnya.
3. Fraksi Gerindra soroti fasilitas kesehatan di Jakarta
Dalam pandangan umum fraksi DPRD DKI Jakarta, Jumat (27/11/2020), Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur Anies Baswedan menambah rumah sakit (RS) dan puskesmas di Jakarta.
Anggota Fraksi Gerindra, Inggard Joshua, mengatakan bahwa pihaknya mengusulkan itu lantaran masih ada wilayah yang belum memiliki fasilitas kesehatan.
"Puskesmas di Kelurahan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan yang masih menggunakan rumah dinas lurah dan pelayanan hanya dibuka hanya tiga kali seminggu," ujarnya mencontohkan.
