Kuasa Hukum Sudah Menunggu di Luar Rutan KPK, Siap Sambut Bebasnya Hasto
- Hasto Kristiyanto menunggu waktu untuk bebas dari rutan KPK setelah Keputusan Presiden mengenai amnesti disampaikan oleh Dirjen AHU.
- Kuasa hukum Hasto, Maqdir Ismail dan Febri Diansyah, sudah siap menyambut kebebasan Hasto di luar rutan KPK.
- Hasto akan berkumpul dengan keluarga terlebih dahulu sebelum mengikuti kongres PDIP di Bali setelah hampir enam bulan dipenjara.
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, tinggal menunggu waktu untuk menghirup udara bebas dari rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu karena salinan Keputusan Presiden mengenai amnesti yang diberikan kepada Hasto sudah disampaikan oleh Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU), Widodo, ke pihak komisi antirasuah.
Selain itu, dua kuasa hukum Hasto, Maqdir Ismail dan Febri Diansyah sudah berada di luar rutan komisi antirasuah yang berada di belakang Gedung Merah Putih KPK, siap menyambut bebasnya Hasto.
Mewakili Hasto, Maqdir mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang sudah menggunakan hak prerogatifnya untuk memberikan amnesti kepada Hasto.
"Terlepas ini benar menurut hukum atau kepentingan politik atau tidak, itu urusan belakangan. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden," ujar Maqdir pada Jumat malam (1/8/2025).
Ia juga mengucapkan syukur kepada Prabowo karena ia berani mengambil kebijakan untuk mencoba menata kembali kehidupan berbangsa dan bernegara. Selama ini, kata Maqdir, ada kubu yang seolah-olah saling berhadap-hadapan.
"Pilpres kita kan sudah selesai dari tahun lalu sehingga mestinya kita sudah selesai dengan urusan itu. Sehingga, ke depan ini akan menyatukan kembali seluruh anak bangsa," katanya.
Ketika ditanyakan apakah Hasto akan langsung menyusul ke Bali untuk mengikuti kongres PDIP, Maqdir menepisnya. Hasto akan berkumpul lebih dulu dengan keluarga setelah terpisah selama hampir enam bulan karena dibui.
"Saya kira Beliau akan lebih dulu pulang untuk ketemu keluarga. Soal-soal urusan politik, ke Bali itu kan masih bisa besok pagi atau lusa," tutur dia.
