Siswa SD Pindah ke SLB karena Dirundung, Kemendikbud Kecam Aksi Bullying

Mengecam adanya tindak perundungan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbud-Ristek) mengecam dugaan peristiwa bullying yang dialami seorang siswa SD yang viral di media sosial. Imbas dari perundungan dari teman-temannya itu, siswa SD tersebut pindah sekolah ke Sekolah Luar Biasa (SLB).

Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek Anang Ristanto mengatakan, perundungan adalah satu dari tiga dosa besar dunia pendidikan selain kekerasan seksual dan intoleransi.

"Kemendikbudristek secara tegas mengecam tiga dosa besar di dunia pendidikan yaitu kekerasan seksual, intoleransi, dan perundungan, serta bekerja sama dengan pemangku kepentingan terus berkomitmen untuk memberantas praktik-praktik tiga dosa besar di lingkungan pendidikan," kata dia saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (1/6/2023).

 

 

1. Aturan yang ada memuat sanksi bagi pelaku kekerasan

Siswa SD Pindah ke SLB karena Dirundung, Kemendikbud Kecam Aksi BullyingJajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI (Dok.IDN Times/BKHumas Kemendikbud)

Anang mengatakan, Kemendikbud Ristek sudah mengeluarkan beleid Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Aturan ini dimaksudkan untuk menciptakan kondisi proses pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan, serta menghindarkan semua warga sekolah dari unsur-unsur atau tindakan kekerasan.

"Permendikbud ini juga mengatur sanksi yang bisa dikenakan terhadap peserta didik yang melakukan tindakan kekerasan, atau sanksi terhadap satuan pendidikan dan kepala sekolah, jika masih terdapat praktik kekerasan di lingkungan sekolahnya," kata dia.

Baca Juga: Nadiem Hapus Tes Calistung, P2G Minta Kemendikbud Atur Sanksi  

2. Mengaku sering diganggu hingga kertasnya disobek-sobek

Siswa SD Pindah ke SLB karena Dirundung, Kemendikbud Kecam Aksi BullyingPTM dibatasi sebanyak 50 persen karena kasus COVID-19 varian Omicron semakin meningkat. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Media massa diramaikan dengan adanya narasi seorang anak sekolah dasar (SD) yang pindah sekolah ke SLB karena mendapat perundungan dari teman-temannya. Video kisah anak SD ini diunggah di TikTok oleh akun @satriabagus60.

Seorang pria tua terlihat mengantar anak laki-laki dengan seragam SD, saat ditanya oleh pengunggah video, pria tua yang diketahui ayah siswa tersebut mengaku anaknya kini sekolah di SLB.

"Kenapa sekolah di SLB?" kata pengunggah.

"Di SD sering diganggu sama temen saya," kata siswa SD itu.

"Diganggu? Kok malah minta di SLB?" tanya penggunggah video itu

"Ya sering diganggu. Lagi nulis gitu, kertasnya disobek sobek," ungkap ayah siswa itu.

"gak lapor guru?" tanya pengunggah

"Anaknya bandel, gak ada kapoknya," kata ayah anak itu.

3. Pihak sekolah dan guru dari F sudah berupaya untuk melarangnya pindah

Siswa SD Pindah ke SLB karena Dirundung, Kemendikbud Kecam Aksi BullyingIlustrasi PTM (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Dalam video terpisah, diketahui bahwa siswa SD itu berinisial F dan berasal dari Salatiga, Jawa Tengah.

Akun @satriabagus60 mengatakan bahwa F tidak bisa meneruskan pendidikan ke sekolah umum, salah satunya karena faktor hasil tes psikologis yang nilainya 50.

"Jadi sepertinya tidak memungkinkan untuk meneruskan di tempat sekolah umum, seperti itu berita yang saya dapat. Nanti saya lampirkan surat psikotes IQ dek F. Jadi saya membagikan video ini untuk meluruskan saja biar tidak ada yang terugikan atau tersudutkan," kata dia

Dia juga mengatakan bahwa pihak sekolah dan guru dari F sudah berupaya untuk menahannya pindah, namun sang anak berikeras keluar dari sekolah.

"Ayah F pun bercerita sebenernya F dari sekolahnya dulu itu, bapak ibu gurunya pun sudah melarang untuk dia keluar tapi firmannya tetap ingin melanjutkan ke tempat sekolahnya yang sekarang, katanya lebih nyaman gitu," kata akun @satriabagus60.

 

Baca Juga: Disdik Jabar Terima Banyak Laporan Kasus Bullying di Aplikasi Stoper

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya