Perludem: Gimik Politik Jelang Pemilu Boleh, Asal Jangan Overdosis

Jakarta, IDN Times - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, menyoroti pentingnya menghindari gimik berlebihan dalam proses jalannya agenda politik seperti jelang Pemilu 2024 ini. Dia mengatakan bahwa overdosis gimik dapat merugikan para calon pemimpin baik capres atau cawapres.
“Gimik itu boleh saja asal jangan overdosis ya, kalau overdosis kan bisa merugikan calon sendiri ya,” kata dia usai Media Talk di kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat, pada Senin (22/1/2024).
1. Debat jadi faktor pertimbangan

Dalam konteks pemilihan, Titi mencatat beragamnya pemilih, termasuk yang memiliki komitmen kuat atau yang masih bimbang memilih calon pemimpin ke depan. Dia mengatakan, pemilih yang belum memutuskan dianggap menggunakan debat sebagai faktor pertimbangan memilih calon pemimpin.
“Saya yakin pemilih yang masih belum memutuskan itu menggunakan debat sebagai bahan pertimbangan di dalam membuat keputusan,” katanya.
2. Tindakan kontroversi perlu jadi pertimbangan

Dia mengatakan pemilih cenderung mempertimbangkan tindakan kontroversial dan keputusan calon yang tidak sesuai dengan substansi sebagai faktor penentu. Dampak dari tindakan yang kontroversial akan dirasakan oleh calon itu sendiri.
"Jadi tindakan-tindakan yang kontroversial, tidak relevan dengan substansi gagasan tentu menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan, tentu yang akan merasakan dampaknya calon sendiri,” katanya.
3. Dorong penyampaian dengan cara bijak

Oleh karena itu, dia mendorong agar para calon mempertimbangkan dengan bijak setiap langkah yang diambil dalam proses menuju Pemilu 2024.
Hal itu tidak hanya efektif dalam menarik perhatian, tetapi juga mencerminkan bagaimana mereka menyampaikan ide dan visi kepada pemilih.