Israel Rilis Video yang Tunjukkan Jasad Pemimpin Hamas
- Israel mengonfirmasi identitas jasad Sinwar lewat analisis DNA dan kartu identitas
- Israel menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai 'perisai manusia'
Jakarta, IDN Times - Militer Israel merilis video yang menunjukkan ruang bawah tanah tempat mereka menemukan jasad pemimpin Hamas, Mohammed Sinwar. Ia diyakini tewas di terowongan bawah rumah sakit Gaza bulan lalu.
Pengumuman itu muncul lebih dari tiga pekan setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan udara di sebuah bunker dekat Rumah Sakit Eropa Gaza di Khan Younis. Serangan itu menewaskan puluhan orang.
IDF mengatakan, Sinwar termasuk di antara mereka yang tewas. Awalnya mereka mengumumkan bahwa jasadnya ditemukan beberapa hari usai serangan 13 Mei lalu.
1. Dikonfirmasi lewat analisis DNA dan kartu identitas Sinwar
Dilansir dari UPI, Senin (9/6/2025), IDF mengatakan telah mengonfirmasi identitas jasad tersebut menggunakan analisis DNA serta kartu identitas Sinwar yang ditemukan di terowongan. Hamas belum mengonfirmasi kematian Sinwar.
Dalam sebuah video yang diunggah di X, IDF menunjukkan sebuah terowongan bawah tanah dan beberapa ruangan yang terhubung dengannya. Di satu ruangan, sebuah jasad terlihat tergeletak di tanah di dekat barang-barang seperti senjata api dan pakaian.
Video lain menampilkan Juru Bicara IDF, Effie Defrin, yang berbicara tentang barang-barang yang mereka temukan saat ia berdiri di samping setumpuk uang tunai.
2. Israel tuduh Hamas gunakan warga sipil jadi 'perisai manusia'
Pejabat Israel telah lama menuduh kelompok militan Islam itu menggunakan warga sipil Gaza sebagai "perisai manusia" dengan beroperasi di lokasi-lokasi di dalam atau di dekat infrastruktur sipil seperti rumah sakit dan sekolah.
"Bukti lebih lanjut bahwa para pemimpin Hamas tidak hanya bersembunyi di bawah tanah, mereka menjalankan jaringan teror mereka dari bawah rumah sakit," kata posting IDF di X.
3. Mohammed Sinwar gantikan kakaknya sebagai pemimpin Hamas
Mohammed Sinwar dianggap sebagai pemimpin de facto Hamas setelah kakak laki-lakinya, Yahya Sinwar, mantan pemimpin, meninggal di Rafah pada Oktober 2024. Yahya dianggap sebagai dalang dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel yang menewaskan lebih dari 1.200 orang dan sekitar 250 orang diculik.
Perang balasan dari Israel telah menewaskan hampir 55.000 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.
