Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Setelah Dapat Tank, Kini Ukraina Minta Jet Tempur dari NATO dan Barat

Tentara Ukraina mendengarkan instruksi sambil berlatih menggunakan senjata M141 Bunker Defeat Munition disediakan oleh Amerika Serikat di lapangan latihan di wilayah Lviv, Ukraina, dalam foto yang dirilis pada Jumat (4/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Defence Ministry/Handout via REUTERS.

Jakarta, IDN Times – Setelah mengamankan lusinan tank tempur dari NATO, Ukraina kini mengharapkan jet tempur generasi keempat dari sekutu Barat seperti F-16 buatan Amerika Serikat (AS). Ukraina berhasil mengamankan senjata berat dari AS dan Jerman, setelah Washington berjanji mengirimkan tank Abrams dan Berlin mengirim tank Leopard 2.

“Rintangan besar berikutnya sekarang adalah jet tempur,” kata Yuriy Sak, penasihat menteri pertahanan Oleksiy Reznikov.

“Jika kita mendapatkan mereka (jet tempur), keuntungan di medan perang akan sangat besar. Bukan hanya F-16, pesawat generasi keempat, ini yang kita inginkan,” tambahnya, dikutip dari Al Jazeera.

1. Ada sinyal bahwa Barat bakal kirim jet tempur

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Angkatan udara Ukraina memiliki armada jet tempur era Uni Soviet yang tua, sudah keluar dari jalur perakitan bahkan sebelum Kiev mendeklarasikan kemerdekaan lebih dari 31 tahun lalu. Pesawat tempur tersebut digunakan untuk misi pencegatan dan untuk menyerang pasukan Rusia.

Dukungan militer Barat sangat penting bagi Kiev dan telah berkembang pesat selama perang. Sebelum invasi Rusia, bahkan gagasan untuk memasok bantuan mematikan ke Ukraina sangat kontroversial, tetapi pasokan Barat sejak itu telah menghancurkan tabu demi tabu.

“Mereka tidak ingin memberi kami artileri berat, lalu mereka melakukannya. Mereka tidak mau memberi kami sistem HIMARS, lalu mereka melakukannya. Mereka tidak mau memberi kami tank, sekarang mereka memberi kami tank. Selain senjata nuklir, tidak ada yang tersisa yang tidak akan kami dapatkan,” kata Sak.

2. Jerman tegaskan gak akan kirim jet tempur

Kanselir Jerman, Olaf Scholz. (twitter.com/Bundeskanzler Olaf Scholz)

Dikutip dari AP, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, tidak ada kemungkinan jet tempur dikirim ke Ukraina.

“Saya menjelaskan sejak awal bahwa kita tidak berbicara tentang pesawat tempur, dan saya melakukan hal yang sama di sini,” katanya di Bundestag.

“Kami tidak akan mengirim pasukan darat dalam keadaan apa pun. Saya telah mengatakan tidak akan ada keterlibatan langsung tentara NATO dalam perang Ukraina. Itu belum terjadi sejauh ini dan itu tidak akan terjadi di masa depan. Dan semua orang bisa mengandalkan itu,” tambah dia.

Scholz mengatakan, sekutu Barat akan terus mendukung Ukraina, tetapi dia juga menyoroti bahaya semakin mengobarkan konflik.

“Kita harus selalu menjelaskan dalam segala hal yang kita lakukan bahwa kita melakukan apa yang diperlukan dan mungkin untuk mendukung Ukraina, tetapi pada saat yang sama, kita mencegah perang meningkat menjadi perang antara Rusia dan NATO,” kata Scholz.

3. Jet tempur bisa mengubah dinamika perang

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pekan lalu, sekutu menjanjikan bantuan militer senilai miliaran dolar termasuk ratusan kendaraan tempur lapis baja dan pengangkut pasukan. Itu dianggap lebih efektif untuk menyerang musuh saat digunakan bersama tank.

Ukraina melihat senjata itu sebagai alat untuk memulihkan momentumnya dalam perang, yang akhir-akhir ini semakin keras dan peluang untuk berdamai semakin jauh.

Mantan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengakui betapa pentingnya pesawat tempur untuk mengubah dinamika perang.

“Kami juga membutuhkan helikopter serang dan rudal jarak jauh untuk mencapai pangkalan logistik dan pusat komando Rusia. Kita harus menerima ini sekarang sebelum Rusia melakukan serangan musim semi yang hebat,” kata Poroshenko kepada Euronews.

“Pengubah permainan sesungguhnya sekarang adalah jet tempur. Kita harus segera meluncurkan program pelatihan untuk pilot Ukraina dan bersiap mengirimkannya ke Ukraina,” tegasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us