Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemampuan Literasi dan Numerasi Berperan Penting Wujudkan Indonesia Emas 2045

Lokakarya Hasil Studi Riset tentang Persepsi Pengguna Aplikasi Pembelajaran Digital yang diselenggarakan oleh Enuma di Artotel Gelora Senayan, Kamis (14/11) (IDN Times/Fredlina Nayla Sahla)
Intinya sih...
  • Kemampuan literasi dan numerasi penting dalam mencapai Indonesia Emas 2045
  • Enuma Indonesia merilis studi tentang pandangan guru, orang tua, dan wali murid terhadap aplikasi pembelajaran digital di Indonesia
  • Penguatan literasi dan numerasi masuk ke dalam program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah periode 2024-2029

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Yudhistira Nugraha, mengatakan kemampuan literasi dan numerasi berperan penting dalam mencapai Indonesia Emas 2045.

"Kemampuan literasi dan numerasi memiliki peran penting untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Kami juga memiliki enam program prioritas, salah satunya penguatan literasi dan numerasi," ucap Yudhistira dalam sambutannya pada acara "Lokakarya Hasil Studi Riset Persepsi Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Digital Sebagai Alat Bantu Pembelajaran" yang berlangsung di Artotel Gelora Senayan, Jakarta, pada Kamis (14/11/2024).

Enuma Indonesia, penyedia teknologi pendidikan digital di Indonesia, merilis hasil studi tentang pandangan guru, orang tua, dan wali murid terhadap aplikasi pembelajaran digital (APD) di Indonesia. 

Berdasarkan penelitian terhadap 302 responden yang mencakup pendamping pengguna dan nonpendamping, APD masih digunakan sebagai alat belajar bahkan setelah masa pandemik.

1. Konten pembelajaran Enuma dapat mendukung program pemerintah pembelajaran digital

Direktur Enuma Indonesia, Juli Adrian, Kamis (14/11) (IDN Times/Fredlina Nayla Sahla)

Yudhistira mengatakan konten-konten pembelajaran yang dihasilkan oleh Enuma sudah melalui proses kurasi dan dapat mendukung program pemerintah terkait pembelajaran digital.

"Pendidikan jarak jauh ini juga erat kaitannya bagaimana Enuma bisa memfasilitasi pendidikan jarak jauh. Harapannya dengan Enuma melalui konten-konten (pembelajaran) yang dihasilkan sudah melalui proses kurasi dan dapat mendukung program pemerintah terkait program pembelajaran digital," ujar Yudhistira dalam sambutannya. 

Pejabat Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Utama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Gogot Suharwoto, menekankan bahwa penguatan literasi dan numerasi masuk ke dalam program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah periode 2024-2029.

Mata pelajaran yang mencakup literasi dan numerasi, yaitu pendidikan matematika, sains, dan teknologi.

2. Literasi tidak hanya sebatas membaca dan menulis, tetapi alat hidup

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodidjah, Kamis (14/11) (IDN Times/Fredlina Nayla Sahla)

Direktur Enuma Indonesia, Juli Adrian, menyebut ada tiga alasan utama para pendamping menggunakan APD adalah kemudahan dalam mencari materi ajar (94 persen), tampilan aplikasi yang menarik (93 persen), dan kemudahan penggunaan yang mudah dipahami (92 persen). 

"Semangat Sekolah Enuma adalah mendorong anak-anak menjadi pembelajar mandiri. Ide ini diwujudkan oleh pendiri Enuma melalui desain aplikasi yang menyertakan elemen permainan dalam metode pembelajaran," ucap Juli Adrian.

Dia juga mengatakan peran pendamping adalah untuk membimbing anak-anak menyelesaikan tantangan atau materi yang diberikan.

"Peran pendamping adalah membimbing anak-anak menyelesaikan tantangan atau materi yang ada. Harapan kami, integrasi yang baik antara pembelajaran konvensional dan digital akan membantu menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap literasi dan numerasi," tuturnya. 

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itjeh Chodidjah, mengatakan literasi tidak hanya sebatas membaca dan menulis.

"Berbicara literasi tidak hanya sebatas membaca dan menulis, tetapi alat untuk hidup. Anak-anak tetap membutuhkan pembimbing dalam menggunakan aplikasi pembelajaran digital. Oleh karena itu, penggunaan aplikasi untuk anak perlu dipikirkan bagaimana orang dewasa menemaninya. Di situlah baru numerasi dan literasi akan menjadi wujud nyata, menjadi bagian untuk memperbaiki kualitas hidup," ujarnya dalam sesi diskusi.

3. Akses internet masih menjadi alasan utama hambatan belajar digital

Ilustrasi belajar online (pexels.com/Katerina Holmes)

Juli juga mengatakan temuan lain dalam studi tersebut adalah kualitas jaringan internet sebesar 71 persen yang saat ini masih menjadi hambatan utama.

Karena itu, dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan pemerataan akses pendidikan, terutama bagi sekolah-sekolah di wilayah 3T sangat diperlukan. 

Pemimpin Learning dan Design Enuma Indonesia, Rusma Siadari, menegaskan kembali bahwa kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam kebijakan, pendidik, serta orang tua sebagai pendamping anak dan penyedia infrastruktur untuk mendukung akses internet sangat dibutuhkan. 

Dia juga mengajak semua pihak yang terlibat untuk bekerja sama agar anak-anak tidak kehilangan potensi dan semangat belajar, serta tetap menumbuhkan minat mereka terhadap literasi dan numerasi. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Veronica Theresia Taruh Barguna
Dwifantya Aquina
Veronica Theresia Taruh Barguna
EditorVeronica Theresia Taruh Barguna
Follow Us