Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tinjau Bendungan Jatiluhur, Menko AHY: Pencapaian Luar Biasa

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • AHY soroti peran strategis Bendungan Jatiluhur dalam penyediaan air baku, PLTA, dan pengendalian banjir wilayah Jawa Barat bagian utara.
  • Bendungan Jatiluhur memiliki volume tampungan waduk lebih dari 2,44 miliar meter kubik untuk pasok air irigasi dan kontribusi 10% terhadap produksi padi nasional.
  • Pengelolaan berbasis keberlanjutan oleh Jasa Tirta II mendukung ketahanan energi nasional melalui PLTA dengan kapasitas turbin sebesar 187,5 MW hingga 1.000 MW.

Jakarta, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), didampingi oleh Direktur Bendungan dan Danau Kementerian Pekerjaan Umum, Adenan Rasyid, melakukan kunjungan kerja ke Bendungan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau potensi pengembangan lebih lanjut bendungan yang memiliki peran strategis dalam penyediaan air baku, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), serta pengendalian banjir wilayah Jawa Barat bagian utara. Dalam kunjungan itum AHY disambut oleh Direktur Utama Jasa Tirta II, Imam Santoso, bersama dengan seluruh Dewan Direksi.

1. Bendungan Jatiluhur bukan sekadar infrastruktur megah

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (dok. Istimewa)

AHY menyampaikan apresiasi atas kesigapan Jasa Tirta II sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mengelola, memelihara, dan mengembangkan Bendungan Jatiluhur. Menurutnya bendungan ini merupakan salah satu infrastruktur vital berkontribusi besar dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang ketahanan pangan, air dan energi. 

Dengan volume tampungan waduk yang mencapai lebih dari 2,44 miliar meter kubik, Bendungan Jatiluhur mampu menjamin pasok air bagi daerah irigasi Jatiluhur seluas 237.790 hektar untuk menjamin Indeks Pertanaman minimal 210 persen atau setara dua kali musim tanam dalam satu tahun.

“Bendungan Jatiluhur bukan sekadar infrastruktur megah, tapi juga sebuah pencapaian luar biasa dalam rekayasa teknik yang hingga kini masih berperan vital. Sebagai multipurpose dam, Bendungan Jatiluhur menjalankan fungsi yang tidak mudah yaitu suplai air bersih untuk Jakarta, pengendali banjir, tulang punggung irigasi bagi sawah-sawah di Karawang, Purwakarta dan sekitarnya, bahkan berkontribusi 10 persen terhadap produksi padi nasional,” ujar AHY.

2. Pengelolaan Bendungan Jatiluhur berbasis keberlanjutan

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (dok. Istimewa)

Pengelolaan Bendungan Jatiluhur dengan pendekatan berbasis keberlanjutan, merupakan upaya yang dilakukan Jasa Tirta II dalam mendukung ketersediaan energi yang lebih ramah lingkungan. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas air yang disuplai dengan memperhatikan aspek konservasi lingkungan.

Dalam hal ketahanan energi nasional, pengelolaan potensi energi dari PLTA yang ada di Jatiluhur mampu berkontribusi melalui penyediaan air baku PLTA untuk Saguling, Cirata, dan Djuanda sebesar ± 5 miliar kWh per tahun, dengan kapasitas turbin Jatiluhur sebesar 187,5 MW, Cirata sebesar 1.000 MW, dan Saguling 700 MW.

“Semua ini tentu tidak mungkin tanpa dedikasi luar biasa dari tim Jasa Tirta II yang terus menjaga dan mengoperasikan bendungan ini dengan penuh profesionalisme. Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kerja keras dan komitmen Jasa Tirta II terkait,’’ ucap AHY.

3. Sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Prabowo Subianto (dok. Sekretariat Presiden)

Sementara itu, Direktur Utama Jasa Tirta II Imam Santoso, penuh antusias menyambut kunjungan Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan ke Bendungan Jatiluhur. 

Imam menyampaikan, momentum ini penting untuk menunjukkan komitmen Jasa Tirta II dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya dengan penyediaan air untuk sektor pertanian, di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin nyata. Ia memastikan, hal tersebut sejalan dengan salah satu Asta Cita pemerintahan Prabowo - Gibran yakni mencapai swasembada pangan, energi, dan air.

“Ke depan, kami akan memaksimalkan agar Bendungan Jatiluhur tidak hanya berkontribusi dalam sektor energi dan irigasi, tetapi juga dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Salah satu langkah penting adalah dengan mengembangkan sistem pengelolaan air yang lebih efisien dan berbasis teknologi untuk menjawab kebutuhan air yang semakin meningkat,” papar Direktur Utama Jasa Tirta II, Imam Santoso.

Melalui kunjungan kerja Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan ke Bendungan Jatiluhur itu menunjukkan, pemerintah menegaskan komitmen dalam mengoptimalkan infrastruktur yang sudah ada, sekaligus mempersiapkan langkah-langkah jangka panjang untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us