Ekuador Umumkan Darurat Nasional Kekeringan dan Kebakaran

Jakarta, IDN Times - Ekuador mengumumkan keadaan darurat nasional akibat kekurangan air, kekeringan dan kebakaran hutan pada Senin (18/11/2024).
Lebih dari 10 ribu hektare lahan di negara tersebut telah terbakar sepanjang bulan ini. Pada Senin, 17 kebakaran dilaporkan terjadi di provinsi Azuay dan Loja. Sebanyak delapan helikopter telah dikerahkan untuk memadamkan api.
1. Pemerintah berjuang mengendalikan kebakaran

Sekretariat Nasional untuk Manajemen Risiko (SNGR) Ekuador menjelaskan bahwa wilayah selatan negara itu pada November mengalami kekurangan air, kekeringan, dan kebakaran hutan yang meluas.
Dilansir dari Anadolu, dari 17 kebakaran yang aktif, baru lima titik yang terkendali. Keadaan darurat nasional diumumkan dan berlangsung selama 60 hari ke depan.
"Mulai Senin, SNGR akan mengadakan pertemuan harian dengan media untuk memberikan informasi terkini tentang kebakaran di seluruh negeri," kata SNGR.
Ratusan petugas pemadam kebakaran (damkar) telah dikerahkan. Tiga helikopter bantuan yang ikut berusaha memadamkan api, dua berasal dari Peru dan satu lagi dari perusahaan swasta yang dikelola oleh Kedutaan Besar Italia.
2. Defisit air sebabkan pemadaman listrik harian
Dengan pengumuman keadaan darurat nasional tersebut, pemerintah memungkinkan untuk memobilisasi dana dan mengirim lebih banyak orang untuk membantu memadamkan api.
"Seluruh negeri menderita akibat kekeringan hebat yang telah berlangsung hampir 120 hari," kata Sekretaris SNGR Jorge Carrillo, dikutip dari Al Jazeera.
Kekurangan air yang melanda Ekuador juga membuat sumber energi negara itu terganggu. Ini karena defisit air memengaruhi bendungan hidroelektrik yang menyumbang lebih dari 70 persen listrik negara tersebut.
Sejak Oktober, Ekuador terpaksa memberlakukan pemadaman listrik harian hingga 14 jam sehari. Mereka juga mengimbau sekitar 17 juta penduduknya untuk menghemat energi.
3. Puluhan ribu ternak tewas, udara memburuk akibat asap

Menurut pihak berwenang, kebakaran hutan yang terjadi disebabkan utamanya oleh aktivitas manusia. Sejauh ini kebakaran telah menghanguskan sekitar 40 ribu hektare tanaman dan menewaskan lebih dari 44 ribu hewan ternak.
Dilansir VOA News, salah satu kebakaran terburuk terjadi di Taman Nasional Cajas. kualitas udara juga memburuk akibat asap yang telah memaksa warga untuk mengenakan masker pada akhir pekan ini
Sepanjang tahun ini, Ekuador menderita lebih dari 5 ribu kebakaran dan 65 ribu hektare lahan terbakar.
Global Wildfire Information System (GWIS), yang memantau kebakaran hutan seluruh dunia, memperkirakan kebakaran di Ekuador akan meningkat dari tinggi ke ekstrem di provinsi yang terkena dampak.
Kebakaran lain juga terjadi di Amerika Latin seperti di Brasil, Kolombia, Venezuela, Bolivia dan Peru.