Bahan Bakar Bocor, Roket Artemis NASA Gagal Meluncur ke Bulan

Kebocoran hidrogen sulit untuk diperbaiki secara cepat

Tangerang, IDN Times - Untuk kedua kalinya, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membatalkan peluncuran roket raksasa Artemis 1. Pembatalan kedua itu terjadi pada Sabtu (3/8/2022), karena adanya bahan bakar hidrogen yang bocor. 

Operasi prapenerbangan dibatalkan sekitar tiga jam sebelum waktu lepas landas 14.17 waktu setempat. Hitungan mundur itu dibatalkan setelah teknisi Kennedy Space sebanyak tiga kali, berupaya untuk memperbaiki kebocoran besar dari propelan hidrogen cair super dingin, yang dipompa ke tangki bahan bakar tahap inti roket.

Percobaan peluncuran awal pada hari Senin juga gagal karena berbagai masalah teknis, seperti kebocoran pada saluran bahan bakar, rusaknya sensor suhu dan busa insulasi yang retak.

Baca Juga: Perdana, NASA Luncurkan Roket Luar Angkasa dari Australia

1. Kebocoran hidrogen Artemis 1 terlalu rumit dan butuh waktu lama untuk diperbaiki 

Melansir Al Arabiya, upaya peluncuran kedua dilanjutkan setelah manajer misi memperbaiki masalah sebelumnya. NASA juga berencana untuk melakukan peluncuran alternatif, yang dijadwalkan pada hari Senin atau Selasa apabila diperlukan percobaan ketiga.

Namun, setelah peninjauan data dari masalah terbaru, NASA menyimpulkan bahwa kebocoran hidrogen terlalu rumit dan memakan waktu yang lama. Landasan peluncuran juga perlu diperbaiki kembali.

Penundaan itu berarti memicu kesempatan awal untuk mencoba peluncuran kembali pada 19-30 September atau Oktober berikutnya, kata seorang administrator NASA Jim Free. Manajer misi Artemis NASA, Mike Sarafin mengatakan bahwa upaya untuk menyelesaikan hambatan teknis terbaru akan memerlukan “beberapa minggu pengerjaan”.

Baca Juga: NASA Uji Coba Roket SLS, Misi ke Bulan Segera Diluncurkan

2. Upaya peluncuran berpotensi tertunda hingga pertengahan Oktober 

Kepala NASA Bill Nelson pada Jumat mengatakan bahwa kemunduran tersebut akan menunda upaya peluncuran berikutnya setidaknya hingga pertengahan Oktober. Hal tersebut untuk menghindari jadwal yang bentrok dengan kru Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang akan diluncurkan awal bulan itu.

Adapun penundaan peluncuran dan malfungsi, merupakan hal yang wajar dalam bisnis luar angkasa. Terlebih untuk roket baru seperti Sistem Peluncuran Luar Angkasa milik NASA, sebuah kendaraan kompleks dengan serangkaian prosedur pra-peluncuran yang belum sepenuhnya diuji dan dilatih oleh para insinyur tanpa adanya kendala.

“Kami tidak akan meluncurkan sampai benar, dan itu adalah prosedur operasi standar, dan akan terus berlanjut,” kata Nelson, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: NASA Rilis Suara Menyeramkan dari Planet Mars

3. Program pengembangan Artemis 1 telah berjalan lebih dari dua dekade 

Gagalnya peluncuran pada menit-menit akhir merupakan akhir dari program pengembangan yang telah berjalan lebih dari satu dekade. Masalah penundaan dan pembengkakan biaya miliaran dolar berada dibawah kontrak SLS dan Orion NASA, masing-masing dengan perusahaan Boeing dan Lockheed Martin.

Misi Artemis 1 menandakan adanya titik balik utama untuk program penerbangan luar angkasa manusia pasca Apollo NASA. Sebelumnya, lembaga tersebut hanya berfokus pada orbit rendah bumi dengan pesawat ulang-alik dan Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Artemis 1 bertujuan untuk mengembalikan astronot ke permukaan bulan pada awal 2025. Meskipun banyak ahli percaya bahwa kerangka waktu kemungkinan akan tergelincir.

Program bulan terbaru mampu membuat mitra komersial seperti SpaceX dan badan antariksa Eropa, Kanada dan Jepang untuk membangun basis operasi bulan secara jangka panjang, sebagai batu loncatan untuk perjalanan manusia yang lebih ambisius ke Mars.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya