Konflik Manusia vs Gajah di Sri Lanka Tewaskan 1.195 Orang

- Sri Lanka akan membangun lebih banyak pagar berlistrik untuk mengatasi bentrokan antara penduduk desa dan gajah liar.
- Antara 2015 dan 2024, tercatat 1.195 orang dan 3.484 gajah liar terbunuh akibat konflik tersebut, dengan kerugian mencapai jutaan dolar AS.
Jakarta, IDN Times - Sri Lanka akan mengambil tindakan segera untuk mengatasi bentrokan yang merugikan penduduk desa dan gajah liar. Selama satu dekade terakhir, tercatat 1.195 orang dan lebih dari 3.500 hewan tewas akibat bentrokan tersebut.
Menteri Lingkungan Hidup Sri Lanka, Dammika Patabendi, mengatakan kepada parlemen, mereka akan membangun lebih banyak pagar berlistrik. Patabendi menambahkan, mereka akan mengerahkan staf tambahan untuk membantu mengurangi serangan gajah di desa-desa dekat suaka margasatwa.
"Kami mengalokasikan lebih banyak uang untuk mengurangi konflik manusia-gajah dan berharap bahwa dalam waktu singkat kami akan dapat meredakan situasi," kata Patabendi, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (28/2/2025).
1. 3.484 gajah liar terbunuh dalam satu dekade

Patabendi menuturkan, antara 2015 dan 2024, sebanyak 1.195 orang dan 3.484 gajah liar terbunuh. Bahkan, pada Januari tahun ini saja, tiga orang tewas dan 43 gajah terbunuh.
Anggota parlemen oposisi, Nalin Bandara, mengatakan, jumlah korban itu mengejutkan sehingga mendesak pihak berwenang untuk melindungi masyarakat, sekaligus memastikan hewan liar tidak disakiti.
Ia mencatat, pembuangan bangkai gajah liar telah merugikan negara sekitar 11,6 juta dolar AS selama satu dekade. Sementara, kompensasi kepada korban serangan gajah sekitar 4 juta dolar AS selama periode yang sama.
2. Membunuh gajah liar di Sri Lanka merupakan tindak pidana

Membunuh atau menyakiti gajah merupakan tindak pidana di Sri Lanka. Negara itu diperkirakan memiliki 7 ribu gajah liar yang dianggap harta nasional.
Namun, pembantaian terus berlanjut saat petani yang putus asa berjuang melawan gajah yang menyerbu tanaman mereka dan menghancurkan mata pencaharian.
Banyak gajah yang tersengat listrik, ditembak, dan diracuni. Terkadang buah-buahan yang dikemas dengan bahan peledak digunakan untuk melukai hewan yang sering berakhir dengan kematian.
Gajah juga terbunuh oleh kereta api yang melintasi habitat mereka. Tujuh ekor gajah, termasuk empat ekor anak gajah, tewas setelah tertabrak kereta ekspres di wilayah Habarana di bagian timur pulau itu seminggu yang lalu. Itu adalah kecelakaan terburuk yang pernah tercatat di negara itu.
3. Gajah Asia terancam punah

Gajah Asia diakui sebagai hewan yang terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
Diperkirakan 26 ribu ekor di antaranya hidup di alam liar, sebagian besar di India. Meereka dapat bertahan hidup selama rata-rata 60 hingga 70 tahun di luar penangkaran.